Jemaat Jemaat Allah Al Maséhi

 

[143]

 

 

 

Kebangkitan Orang Mati [143]

(Edisi 2.2  19940927-19980227)

Makalah ini bersangkutan dengan kebangkitan orang mati yang pertama dan yang ke dua. Tujuan dari setiap kebangkitan didiskusikan sebagai hasil akhir dari suatu proses. Identifikasi Nefilim dan penyangkalan kebangkitan oleh mereka diteliti dan dijelaskan. Makalah ini bersangkutan dengan penjelasan tentang jaman manusia pra-Adam dan penting bagi semua yang mencari titik-temu antara Alkitab dan penemuan-penemuan ilmiah abad ini.

 

 

 

Christian Churches of God

PO Box 369,  WODEN  ACT 2606,  AUSTRALIA

 

E-mail: secretary@ccg.org

 

 

(Hak Cipta ã 1994, revisi 1995, 1996, 1998  Wade Cox)

 

Makalah ini dapat diperbanyak dan didistribusikan tanpa dipungut biaya dengan syarat bahwa tak ada bagiannya yang diubah atau dihilangkan. Nama dan alamat penerbit dan pernyataan hak-cipta harus disertakan. Tidak dibenarkan untuk memungut biaya atas salinan yang didistribusikan. Kutipan singkat dapat dimuat dalam artikel kritis dan ulasan tanpa melanggar ketentuan hak-cipta.

 

Makalah ini tersedia di World Wide Web pada alamat:
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org

 


Kebangkitan Orang Mati [143]

 


Hari Besar Terakhir merupakan sebuah pesta. Bukan sekedar pesta tabernakel, namun merupakan titik puncak. Semua peristiwa menuju ke titik ini. Semua peristiwa yang terjadi setiap manusia, setiap kehidupan, setiap bagian dari rencana Allah menuju kepada hari ini. Ini adalah hari puncak dari semua ciptaan secara fisik.

 

Hari Tuhan melewati proses pada saat kebangkitan milennial Yesus Kristus dan berakhir pada Hari Besar Terakhir atau Hari Penghakiman. Hari itu adalah proses terakhir dari pendamaian planet ini kepada Allah.

 

Kita harus kembali kepada sejarah manusia, sebelum Adam. Hal ini penting  untuk menjelaskan sebuah konsep yang sulit, yang belum diurus dengan benar. Kebangkitan orang mati tidak melibatkan semua manusia yang pernah hidup. Tidak semua manusia akan dibangkitkan – dalam arti, semua makhluk hidup manusia. Semua keturunan Adam akan dibangkitkan. Orang-orang yang hidup sebelum Adam tidak akan dibangkitkan.

 

Nefilim

Dalam makalah The Fall of Egypt [036]: The Prophecy of Pharaohs’ Broken Arms - Phase One Part Two konsep mengenai keberadaan manusia sebelum Adam seperti yang digambarkan dalam Alkitab didiskusikan. Istlah yang digunakan untuk makhluk ini adalah manusia perkasa purbakala. Manusia perkasa purbakala menunjuk pada Nefilim atau orang raksasa dari Kejadian 6:4. Dari ayat  mengenai keturunan para malaikat yang jatuh ini nampak bahwa keturunan mereka dipisahkan dalam proses kebangkitan sebagai akibat dari pemberontakan mereka. Yesaya 26:13-14, pada kenyataannya menyangkal kebangkitan Refaim atai Nefilim. Kata Refaim diartikan sebagai ‘yang telah meninggal’ atau ‘mati’.

Yesaya 26:13-14  Ya Tuhan, Allah kami, tuan-tuan lain pernah berkuasa atas kami, tetapi hanya namaMu saja kami masyurkan. 14 Mereka sudah mati, tidak akan hidup pula, sudah menjadi arwah, tidak akan bangkit pula; sesungguhnya, Engkau telah menghukum dan memunahkan mereka, dan meniadakan segala ingatan kepada mereka.

 

Mereka tidak tercantum dalam ingatan Allah. Mereka bukan merupakan bagian dalam peristiwa kebangkitan. Tampak jelas bahwa mereka ‘tidak akan bangkit’.

 

Kata mati disini adalah Refaim (menyangkut dan berhubungan dengan Nefilim, keturunan dari anak-anak Allah yang jatuh ke dalam dosa) dan Companion Bible menyatakan bahwa itulah nama yang tepat dan tidak perlu diterjemahkan. Refaim menunjuk pada tuan-tuan lain di ayat 13. Dimana kata itu diterjemahkan, maka akan selalu diartikan sebagai para raksasa atau mati (Ayubub 26:5; Mazmur 88:10). Ayubub 26:5 seharusnya tertulis:

Refaim di bawah menggeletar (dalam bahasa Ibrani: hul).

 

Yesaya 26:13-14 menyangkal kebangkitan Refaim meskipun semua manusia akan dibangkitkan (dari Daniel 12:2; Yohanesanes 5:28-29; Kisah Para Rasul 23:6-8; 1 Korintus 15:22; Wahyu 20:4-6,13). Berarti Refaim dibedakan dari manusia. Nefilim sekarang sudah punah meskipun seringkali digali. Tidak ada keturunan Nefilim  yang masih hidup di planet ini. Pernyataan yang mencoba untuk menghubungkan suku Aborijin dari Australia 40.000 tahun yang lalu ketika benua ini mereka tempati merupakan penghinaan total bagi suku Aborijin, dan juga pernyataan yang rasial yang memisahkan orang Aborijin dari keturunan Adam.

Wahyu 20:13  Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada didalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.

 

Refaim tidak naik ke atas. Mereka tetap tinggal di dalam air. Ayubat ini secara spesifik mengatakan bahwa mereka tidak mengalami kebangkitan yang ke dua.

 

Tidak ada keraguan lagi bahwa interpretasi Judais pada waktu Kristus dan pada waktu pengumpulan Perjanjian Baru memegang anggapan bahwa para malaikat yang jatuh telah melakukan percabulan dengan manusia dari Kejadian 6:4 dan juga Yudas 6 dan itulah alasan yang diberikan bagi kaum wanita agar mereka perlu berambut panjang seperti tertulis dalam 1 Korintus 11:10. Alkitab ditulis dalam bahasa yang sederhana bagi orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan ilmiah. Namun Alkitab jelas mengatakan bahwa percabulan memang telah terjadi. Para malaikat telah muncul sebagai manusia dan melalukan percabulan. Sehingga nampak seolah-olah mereka telah menciptakan sesuatu, yang sesungguhnya secara genetika mereka lebih rendah, dan kemudian saling kawin silang dengan manusia wanita. Kemungkinannya adalah mereka dengan sengaja berusaha untuk mencegah rencana Allah. Dengan demikian, keberadaan Nefilim disana adalah untuk mencegah keturunan Adam dan untuk menghancurkan, mencegah, atau mengacaukan rencana Allah. Tidak ada keraguan tentang keberadaan Nefilim. Anda tidak dapat menyangkal bahwa jaman dahulu ada orang-orang yang secara keseluruhan berbeda dan berukuran lebih besar dari kita. Percabulan para malaikat dapat ditemukan di dalam Kitab Ethiopis Henokh dan dalam Apocryphon Kejadian dalam gulungan kitab-kitab Laut Mati dan dalam tulisan-tulisan Pseudepigraphical. Dengan demikian pemusnahan seluruh umat manusia pada peristiwa air bah disebabkan karena Nefilim atau Refaim. Mereka dimusnahkan nanti atau di kemudian hari sebagai Anakim (makalah Kaum Nefilim [154]).

 

Mengenai peristiwa air bah, Midrash mencoba untuk menerangkan penyebaran Nefilim diantara orang Anakim di kemudian hari dengan mengatakan bahwa Og disingkirkan di atas bahtera dan demikian pula penjelasan Talmud Yahudi mengenai Nefilim. Tidak seorangpun yakin apakah ada Nefilim yang ikut serta dalam bahtera tersebut. Tetapi jika anda lihat pada Gilgamesh Epic dan catatan rekaman bangsa Babilon tentang air bah (ada sebuah catatan yang lengkap tentang peristiwa air bah dalam Gilgamesh Epic), dimensi-dimensi bahtera berbeda dan juga bergaya.  Dalam Gilgamesh Epic, bahtera dibuat berbentuk kubus. Juga jumlah orang yang ikut masuk dalam bahterapun bertambah. Epik ini menunjukkan bahwa orang-orang yang adalah kepala-kepala keluarga saja yang dihitung dan kemudian mereka menyertakan keluarga mereka masuk, termasuk para seniman dan pedagang yang membantu Nuh membangun bahtera. Maka jika anda memasukkan dalam hitungan bahwa ada delapan kepala keluarga, maka anda akan menyadari bahwa ada lebih banyak orang di dalam bahtera dan bahwa ada penjelasan yang lebih mudah tentang keanekaragaman ras yang sekarang ada. Penjelasan ini membuat beberapa hal menjadi lebih mudah dimengerti, karena kita menggali semua jenis manusia di tempat yang berbeda-beda di planet ini. Juga kita telah menemukan bahwa telah ada penyebaran secara umum. Para ahli arkeologi telah menemukan kerangka manusia yang dikubur bersebelahan di gua Chekoutien di Cina, dan kerangka-kerangka tersebut adalah seorang Eskimo, seorang Mongol dan seseorang dari Asia Tenggara. Maka nampaknya jawabannya adalah mereka pergi ke timur ke sebuah titik tertentu dan menyebar dalam perbedaan mereka ketika mereka kembali memenuhi bumi. Namun kita menemukan mereka semua dan anda menemukan referensinya pada Aborijinal Man in Australia karya Berndt.

 

Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah: Apakah kita memiliki bukti bahwa manusia pra-Adam sungguh-sungguh ada? Jawabannya adalah Ya! Pertanyaan ke dua adalah: Apakah bukti tersebut sesuai dengan narasi Alkitab? Jawabannya sekali lagi adalah Ya! Alkitab menyaksikan bahwa pada hari-hari dahulu pernah hidup para raksasa di bumi ini. Konsep ini diperoleh dari peristiwa dalam kitab Kejadian (Kejadian 6:4). Kata yang digunakan disini adalah Nefilim yang diperoleh dari kata depan jatuh. Yang berarti yang jatuh. Kata depan ini kemudian menjadi seorang tirani atau penyiksa (lihat SHD 5303, dan seterusnya 5307). Kata yang sama digunakan dalam kitab Bilangan 13:33. Dari kalimat ini kata gibbowr atau gibbor (dan juga geber menjadi seorang pemberani) diterjemahkan sebagai orang-orang perkasa. Gibberish adalah bahasa Nefilim (dalam bahasa Ibrani ish berarti manusia).

 

Sebagai hasil dari perlakuan Augustine atas kata depan yang digunakan dalam kitab Kejadian 6:4, Alkitab telah dengan sengaja disalah-artikan. Dalam buku City of God, buku XV, bab 23, ia mengembangkan kata depan bahwa anak-anak Allah, yang juga diistilahkan Malaikat-malaikat Allah, adalah anak-anak Set. Alasan mengapa ia melakukan hal ini adalah supaya Kristus dapat menjadi satu-satunya anak Allah, di luar kenyataan bahwa Allah dengan cukup jelas menuliskan dalam kitab Ayubub bahwa telah ada banyak anak-anak Allah yang hidup pada waktu bumi diciptakan. Para penganut Trinitas harus membuat Kristus sebagai satu-satunya anak Allah - sehingga mereka menulis ulang sejarah. Mereka berkata bahwa semua anak-anak Allah yang tertulis dalam Alkitab ini bukanlah anak-anak Allah rohani yang sesungguhnya, melainkan merupakan keturunan Set. Maka Augustine berusaha menghancurkan konsep yang menyatakan bahwa ada banyak anak-anak Allah di surga dan juga bahwa anak-anak Allah ini telah menjadi warga surga yang jatuh dan mereka telah melakukan percabulan. Apa yang tidak disadari oleh Augustine adalah bahwa ketika mereka mulai menggali catatan-catatan sejarah, tidak hanya trinitarianisme yang jatuh namun juga seluruh Kekristenan ikut berprasangka. Augustine menaburkan benih-benih penghancuran terhadap iman Kristen dalam karyanya City of God dan doktrin trinitas yang ditetapkan olehnya tidak lebih terlindungi dari gereja-gereja Protestan di Amerika Serikat pada abad duapuluh. Hal ini dikarenakan oleh ketidakmampuan penganut trinitas dalam menangani tujuan literal yang tertulis dalam Alkitab bahwa Kekristenan tidak mampu mengadapi ilmu pengetahuan. Dengan demikian, dimulailah pengajaran teori evolusi. Pengajaran ini dimulai di Amerika dan Eropa karena tertutupnya pikiran doktrin Katolik dan penganut Protestan Amerika. Kesalahan ini melibatkan pengembangan kata depan bahwa ras manusia garis keturunan Seth dan Kain merapikan antropologi manusia supaya para imam dapat memiliki penjelasan yang nyaman dan rapi tentang penciptaan manusia. Hal ini menyebabkan keberadaban manusia sama sekali tidak siap bagi penemuan-penemuan arkeologi masa lalu. Konsekwensinya adalah penawaran teori evolusi karena para mahasiswa sekolah Alkitab tidak memiliki jawaban yang dapat diterima dari paradigma mereka. (Makalah ini diteliti dalam karya Cox Creation [B5]: From Anthropomorphic Theology to Theomorphic Antrhopology (belum dipublikasikan) bab 4).

 

Kesalahan yang mendasar adalah dalam anggapan bahwa penciptaan Adam merupakan penciptaan makhluk manusia yang pertama. Ia bukan merupakan makhluk manusia yang pertama. Perintah yang sama diberikan kepada Adam dalam Kejadian 1:27-28a seperti halnya kepada Nuh dalam Kejadian 9:1. Keduanya harus memenuhi (male’ atau mala’’) bumi dan bukan menghentikan penghuni atau ‘Tsaba yang sudah ada. Ketika Nuh diperintahkan untuk pergi dan memenuhi bumi, tidak ada implikasi yang mengatakan tentang adanya kehidupan sebelumnya. Tidak ada seorangpun yang mengasumsikan tentang tidak adanya sesuatupun di bumi ini. Lalu mengapa kita harus mengasumsikan bahwa ketika Adam diperintahkan untuk memenuhi bumi, tidak ada sesuatupun di bumi ini?

 

Komentar yang dilontarkan oleh Kain dalam Kejadian 4:14 menunjukkan secara absolut bahwa ada kehidupan makhluk lain di planet ini. Apabila catatan Augustine benar, maka Kain baru saja membunuh satu dari dua orang pria yang hidup saat itu. Kain baru saja membunuh Habel dan karenanya hanya dia dan ayahnya yang hidup di planet ini jika Augustine benar. Dan ia baru saja dibuang ke padang belantara. Satu-satunya orang yang tertinggal hanyalah ayahnya. Meskipun demikian Kain berkata kepada Allah:

Maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku. Firman Tuhan kepadanya: “Sekali kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat.” Kemudian Tuhan menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh, oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.

 

Kain tentu tidak akan takut pada ayah maupun saudara-saudara perempuannya, tapi jelas sekali ia takut terhadap ciptaan lain, yaitu Nefilim. Tidak ada penjelasan yang lain. Tidak ada manusia lain di bumi ini pada waktu itu. Itulah penjelasan Alkitabiah dan mengapa ia memiliki sebuah tanda di dahinya. Tanda itu untuk memberinya identifikasi, agar orang-orang yang tidak mengenalnya, yang hidup di bumi, tidak akan membunuhnya. Para Nefilim adalah orang-orang yang kejam.

 

Mungkin juga istilah ‘dibuang’ diperoleh dari tanah ini karena kata ini bukan merupakan akar kata utama (lihat Cox, dalam karya tersebut di atas.). Kenyataan dari persoalan ini adalah adanya manusia lain yang daripadanya Kain harus dilindungi, dan saat itu Set belum dilahirkan. Yang lebih penting lagi adalah Kain membangun sebuah kota yang diberinya nama sesuai dengan nama anaknya, Henokh (Kejadian 4:17). Sebuah kota yang memiliki definisi mengalahkan manusia. Ia tidak membangun sebuah desa, namun sebuah kota dengan tembok yang mengitarinya. Kota-kota memiliki tembok yang mengelilingi sedangkan desa tidak. Mengapa tembok? Karena adanya Nefilim; mereka semua adalah bangsa yang kejam. Kain membangun sebuah kota yang bertembok untuk memulai mengajarkan kepada para Nefilim bagaimana berperang dalam skala besar. Dengan Kain, muncullah kepandaian yang tidak dimiliki Nefilim dan ia adalah pemimpin alami para Nefilim. Kenyataan sederhana ini tentu telah mempertegas keberadaan makhluk lain di bumi ini pada jaman itu. Meskipun demikian, orang-orang masih dengan sengaja menolak konsep ini. Mereka menyangkalnya dan menolak apa yang telah kita gali. Kita telah menggali kerangka demi kerangka dan Kekristenan masih mengatakan bahwa mereka tidak pernah ada.

 

Tidak ada seorangpun yang telah meneliti DNA dan menerbitkan hasil tentang makhluk manusia yang telah digali ini. Mungkin DNAnya berbeda. Ketika mereka menerbitkannya, anda akan menemukan bahwa DNA mereka tidak sama dengan DNA manusia yang sekarang kita kenal. Pasti akan ada perbedaan fungsi yang mendasar antara Nefilim dan keturunan Adam, yang tidak dapat menghentikan perkawinan campur diantara mereka. Namun perbedaannya pasti ada.

 

Telah ditemukan sejumlah banyak Nefilim pada jaman sekarang. Terdapat begitu banyak bukti yang menyatakan tentang adanya makhluk menyerupai manusia di bumi ini sebelum Adam yang telah ditinggalkan oleh penjelasan kitab Kejadian. Ini bukanlah kesalahan kitab Kejadian. Melainkan kesalahan orang-orang yang telah menganggap enteng Alkitab secara harfiah selama berabad-abad.

 

Contoh terbaik yang akan kita gunakan, yang tertulis disini dalam makalah Kejatuhan Mesir: Nubuatan Mengenai Tangan Fir’aun yang Patah – Babak Pertama Bagian Ke Dua [036], adalah penggalian di Australia. Di Australia telah kita temukan bukti-bukti  tentang pekerjaan makhluk yang menyerupai manusia sekitar 40.000 tahun yang lalu. Para ilmuwan penganut evolusi menyatakan bahwa orang-orang suku Aborijin telah melanjutkan kependudukan tersebut, meskipun mereka tahu bahwa bukti-bukti yang ada bertentangan dengan pernyataan mereka. Karakteristik bahasa dan budaya suku Aborijin Australia menunjukkan bahwa mereka datang ke benua ini dalam delapan gelombang yang berurutan. Tidak ada hubungan antara yang satu dengan yang lainnya dan peperangan yang terjadi di benua ini sebelumnya. Bukti yang ditunjukkan untuk menyatakan kesinambungan mereka tidak berdasar pada arkeologi. R.M. Berndt dan C.H. Berndt menunjukkan perbedaan pendapat mengenai maalah ini dan menunjukkan bahwa ada sebuah pendapat yang meyakini bahwa suku Aborijin Australia adalah migran baru untuk negara di Asia Barat ini dan berkaitan dengan suku-suku perbukitan Dekkan dan Mesir kuno, atau suku asli pra-Dravidian dari Mediterania yang menyebar ke daerah India dan Malaya dengan kemiripan dengan suku Veddas dari Srilangka (Aborijinal Man in Australia, Angus and Robertson, Sydney, 1956, hal 31-33). Montagu (1956) memasukkan Ainu dalam pengelompokan ini (dalam karya tersebut di atas, hal 34). Semua argumentasi ini didasarkan pada perkiraan tentang evolusi dan migrasi selama periode yang lama. Meskipun demikian, penggunaan perahu dianggap penting (Berndt, hal 39).

 

Bukti arkeologi terakhir menunjukkan tentang lebih atau kurangnya kependudukan yang berkelanjutan dari daerah-daerah tertentu seperti pada dataran pekuburan Arunka di Murray. Daerah ini ditempati dari sekitar 18.000 sebelum Masehi hingga 5.000 tahun yang lalu. Miripnya, penemuan terakhir di daerah Murray-Darling menunjukkan kependudukan yang berkelanjutan dari suatu ras manusia yang bertinggi badan tujuh kaki dari sekitar tahun 6000 sebelum Masehi hingga 4000 sebelum Masehi. Seorang pria dari danau Nitchie memiliki ukuran raksasa dengan kedua gigi depan yang dicabut. Ia dikubur dalam kubur yang rendah dengan gigi yang diperoleh dari sekitar 47 binatang Tasmanian Devil (sekarang telah punah dari daerah asalnya) di sekitar lehernya. Ia diperkirakan hidup pada sekitar tahun 6000 sebelum Masehi. Dengan kata lain, ia diperkirakan hidup pada tahun Adam hidup. Ia hidup di Australia, berburu dan dikubur oleh orang lain. Maka jelas bahwa binatang Tasmanian Devil hidup di tanah Australia sebelum terjadinya air bah. Mungkin air bah telah memusnahkannya.

 

Orang Kowe Swamp juga termasuk manusia pra-Adam dan memiliki kepala yang panjang. Ketidakmiripan mereka dengan suku Aborijin Australia dijelaskan sebagai akibat dari kemungkinan perpaduan kepala. Mungkin – namun bukti yang ada telah hilang. Orang-orang ini adalah dari jaman post-Neanderthal. Mereka adalah makhluk manusia antara jaman Neanderthal dan kita, namun tidak memiliki kaitan dengan satupun diantaranya.

 

Catatan Arkeologi menunjukkan kependudukan yang terhenti. The Great Kartan Mystery, oleh Lampert, ANU, 1981, mungkin merupakan contoh yang baik tentang penyelidikan arkeologi. Lampert mengikuti Jones (1973) dengan pernyataan bahwa fase ke dua dari kependudukan di Australia dimulai sekitar tahun 20.000 Sebelum Masehi (hal. 166). Hal ini akan berkesesuaian dengan kependudukan di Arunka dan apa yang kita ketahui di tempat lain. Meskipun demikian, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa orang-orang ini berhubungan dengan suku Aborijin dan tidak tersedia perbandingan DNA yang intensif. Tanggapan saya adalah bahwa fungsi DNA mereka akan terbukti berbeda. Bowdler (1977) menyimpulkan tentang adanya sebuah ekonomi kelautan untuk menjelaskan tentang berpindahnya teknologi peralatan (Lampert, dalam karya tersebut di atas). Salah satu faktor yang memperlambat terkumpulnya bukti-bukti adalah bahwa, semasa periode Pleistosen, lautan berpantai rendah ikut membantu terjadinya perjalanan namun sekarang telah terletak di bawah air. Itulah sebabnya mengapa kita belum menggali banyak mengenai hal ini. Semua teknologi mereka dan semua kependudukan mereka terjadi pada era Pleistosen berada tepat di luar dari garis pantai yang ada sekarang. Garis pantai di Australia pada era Pleistosen berada beberapa mil lebih jauh terhadap lapisan kontinental. Dari semua peninggalan orang-orang tersebut, dan bukti tentang apa yang mereka lakukan, berada di bawah air dan tidak dapat kita gali. Kita tahu bahwa ada beberapa kota yang terletak di bawah air di Amerika Utara. Ada beberapa reruntuhan kota di Karibia dan kita tidak memiliki penjelasan mengenainya. Dalam catatan sejarah mereka disebut jaman pra-sejarah. Ini adalah hal-hal yang tidak diceritakan karena dapat mengacau-balaukan penjelasan Kristen Ortodoks modern mengenai segala sesuatu. Mereka lebih memilih untuk menyimpannya dalam mangkuk ilmu pengetahuan yang sama sekali tidak diceritakan oleh orang Kristen sehingga membuat Kekristenan tampak bodoh. Inilah cara untuk menghapuskan Kekristenan sebagai sebuah skema atau penjelasan teologi yang serius mengenai penciptaan. Dengan begitu anda telah menghancurkan semua bukti tentang penciptaan yang dilakukan Allah. Di Danau Willandra, tanggal kependudukan bervariasi mulai dari 24.000 SM hingga hampir 33.000 SM. Makanan mereka kebanyakan adalah ikan bertulang belakang dan ikan kerang, dan jarang memanfaatkan fauna daratan. Ini nampak sebagai sebuah bentuk perekonomian pantai, yang apabila dipindahkan akan meninggalkan kependudukan penting di bawah tingkat ketinggian laut yang ada sekarang. Nampak sebuah adaptasi teknologi untuk menyediakan alat pemecah benih sekitar tahun 15.000 SM ketika pengeringan danau Willandra dilakukan sekitar tahun 17.000 SM.

 

Tanpa memperhitungkan interpretasi yang ada, ada sedikit keraguan bahwa kependudukan tanah Australia terjadi pada sekitar 30.000 tahun sebelum munculnya Adam.

 

Bukti yang ada menunjukkan bahwa Nefilim sekarang telah punah dan semua makhluk manusia di planet ini adalah keturunan dari kelompok manusia yang sama yang terdaftar sebagai keturunan Adam. Semakin dalam penyelidikan yang dilakukan, semakin terlihat jelas kenyataan mengenai hal ini. Dengan demikian, kependudukan tanah Yeriko yang tidak dapat dipercaya sekitar 9.000 tahun tidak menyangkal kisah kitab Kejadian - melainkan menunjukkan kepastian konsep mengenai Nefilim. Penjelasan tentang siapakah mereka, dan bagaimana terjadinya mereka, tertulis dalam Cox (dalam karya di atas, bab 4). Perlu dilakukan lebih banyak lagi penelitian mengenai hal ini.

 

Posisi yang ada sekarang adalah bahwa semua manusia berasal dari satu nenek moyang dan bahwa semua akan menghadapi kebangkitan. Itulah garis akhirnya. Telah dilakukan sedemikian rupa agar semua manusia mengalami kebangkitan.

 

Para Nefilim dipunahkan oleh air bah. Ini adalah tujuan dari air bah dan Henokh adalah proses dimana kependudukan dihakimi dan Nuh adalah alat untuk menghancurkan dan menyelamatkan. Namun Henokh adalah standar penghakiman yang digunakan untuk melawan mereka.

 

Kebangkitan Orang Mati

Hal mengenai kebangkitan dibahas dari Yesaya 26:13-14 dan terus mengikuti kerangka waktu yang tertulis dalam Yesaya 26:15-18.

Yesaya 26:15-18 Ya Tuhan, Engkau telah membuat bangsa ini bertambah-tambah, ya, membuat bertambah-tambah umat kemuliaanMu; Engkau telah sangat memperluas negerinya. 16 Ya Tuhan, dalam kesesakan mereka mencari Engkau; ketika hajaranMu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa. 17 Seperti perempuan yang mengandung yang sudah dekat waktunya untuk melahirkan, menggeliat sakit, mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapanMu, ya Tuhan: 18 Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan kami melahirkan angin; kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia.

 

Ini adalah bangsa Israel yang sedang ditambah-tambahkan jumlahnya, sebuah negara masa depan yang tertulis dalam Matius 21:43. Bangsa ini adalah seperti perempuan yang mengerang karena kesakitan melahirkan anak seperti tertulis dalam Wahyu 12:17 dimana benih perempuan itu adalah bangsa Yahudi dan Awam dan seluruh Israel. Tapi mereka tidak membawa pembebasan apapun. Mereka tidak dapat meyakinkan bangsa kafir untuk menerima Hukum Tuhan, dan mereka tidak menyelamatkan dunia.

 

Ular itu menyemburkan air seperti sungai ke arah perempuan. Seluruh aktifitas atau kuasa roh ular itu disemburkan untuk menghancurkan perempuan itu. Namun tidak cukup untuk menghancurkan umat pilihanNya. Wanita itu adalah Israel sebagai negara dan gerejaNya. Umat pilihan bukan hanya sebuah kelompok kecil manusia dari sebuah negara. Israel adalah umat pilihan.

 

Aspek penting disini adalah perkataan Yesaya bahwa umat pilihan telah gagal untuk membawa pembebasan bagi bumi, atau membawa bumi ini bertobat, atau menghancurkan sistemnya. Rantai ini segera menjadi tema utama bagi akhir ayat berikutnya (Yes 26:19) yang membahas perihal kebangkitan.

 

Yesaya 26:19-21  Ya Tuhan, orang-orangMu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur didalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun Tuhan ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali. 20 Mari bangsaKu, masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu. 21 Sebab sesungguhnya, Tuhan mau keluar dari tempatNya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh disana.

 

Kita berangkat dari Refaim yang tidak mengalami kebangkitan menuju  pembicaraan tentang kebangkitan pada ayat 19. Dengan demikian, terbentuklah sebuah perbedaan antara Refaim dan para keturunan ciptaan Allah.

 

Periode nubutan dengan demikian telah berakhir dengan istilah yang disebut masa orang kafir dan meluas ke periode yang lebih besar dalam sejarah. Lebih khususnya, akhir dari periode ini berhubungan dengan sejumlah konsep. Kebangkitan orang mati dikelompokkan. Yeremia menunjuk kepada orang mati pada akhir periode dari sistem duniawi sebagai orang-orang mati milik Allah dan bahwa Ia juga berada bersama mereka dalam kebangktian itu. Dengan demikian, para nabi berada dalam kebangkitan yang pertama. Ke dua, umat Allah kemudian masuk kedalam ruangan yang telah disediakan bagi mereka dan pintu-pintu ditutup. Ini adalah penutupan pintu yang disebut dalam Matius 25:1, dimana perumpamaan tentang gadis-gadis bodoh dan bijaksana digunakan untuk menunjukkan bahwa gadis-gadis yang bijaksana, yaitu umat pilihan yang penuh dengan Roh. Gadis-gadis tersebut, yang juga disebut dalam Wahyu 14:4, memasuki pintu Kerajaan Surga dan pintu-pintu itu ditutup di belakang mereka dan tidak ada seorangpun yang dapat masuk. Itulah waktu percobaan yang datang menutupi seluruh bumi yang mana sistem bangsa Filadefia telah terlindungi darinya. Sistem bangsa Laodikia, para gadis yang bodoh, dan sistem Sardis tidak masuk dalam perlindungan ini. Kedua gereja tersebut tidak masuk ke dalam kebangkitan yang pertama. Hanya sedikit sekali dari mereka yang masuk. Maka, orang-orang ini masuk ke dalam ruangan dan mereka menjadi Bait Allah. Ayubat-ayat ini saling berkaitan dengan Wahyu 7:3 dimana bumi dan laut tidak dirusakkan sebelum hamba-hamba Allah dimeteraikan. Ini adalah meterai bagi bangsa Israel yang ditunjuk dalam Yesaya 26:19 di atas. Umat pilihan Allah ini dikelompokkan dengan domba Allah hingga semua bangsa digulingkan. Kerangka waktu nubuatan ini berkaitan dengan Hari Tuhan yang meliputi periode seribu tahun, dari kebangkitan yang pertama sampai kebangkitan yang ke dua, ketika memuntahkan darahnya dan tidak ada lagi yang menutupi sembelihannya. Demikianlah Yesaya 26:19-21 meliputi masa seribu tahun yang tertulis dalam Wahyu 20:4 atau disebut Milennium. Maka anda tidak memerlukan Perjanjian Baru untuk mengetahui bahwa Milennium adalah seribu tahun dan bahwa itulah jangka waktu untuk kebangkitan berikutnya. Anda memiliki konsep yang sama dari Perjanjian Lama. Dengan menggunakan Perjanjian Lama anda dapat mengembangkan hal yang sama yang dikembangkan Yohanesanes. Baik Perjanjian Lama maupun Baru, keduanya memiliki konsistensi yang sempurna. Keduanya menyatakan hal yang sama.

 

Bagian Orang Mati

Doktrin jiwa adalah doktrin lain yang berbahaya dari Trinitas, yang hendak meremehkan konsep ini. Bagian orang mati adalah kesunyian (Mazmur 115:17) dan kegelapan (Mazmur 143:3). Tidak ada jiwa yang kekal keberadaannya. Satu kali nasib yang sama akan menimpa semua orang (Pengkotbah 9:3). Orang mati tidak mengetahui apa-apa (Pengkotbah 9:5). Maka, doktrin jiwa, seperti yang digambarkan oleh mayoritas Kekristenan, akan menjadi sebuah keberadaan yang sangat membosankan jika yang ada hanya kesunyian, kegelapan, tidak melihat ataupun mengetahui apapun. Itulah keberadaan orang mati. Mereka menunggu Tuhan.

 

Beberapa dari kematian jaman dahulu tidak memiliki kebangkitan (Yesaya 26:14). Hal ini telah diteliti di atas.

 

Kematian orang kudus diistilahkan dengan kata tidur atau mereka yang telah tertidur (lihat Matius 9:24; Lukas 8:52; Yohanes 11:11; 1 Korintus 11:30; 15:6, 18, 51; 1 Tesalonika 4:13, 15; 2 Petrus 3:4).

 

Kebangkitan

Allah sungguh melakukan keajaiban bagi orang mati dan orang mati bangkit untuk memuji dia (Mazmur 88:10). Kasih setiaNya dinyatakan dari dalam kubur (Mazmur 88:11) ketika orang-orang mati dibangkitkan. Ayubub mengetahui bahwa pembebasnya hidup (Ayubub 19:25) dan pada akhirnya ia akan berdiri di atas bumi. Setelah Ayubub dihancurkan, ia tahu bahwa dari dagingnya ia akan melihat Allah, yang akan berada di sisinya, dan matanya akan melihatNya dan bukan yang lain (Ayubub 19:25-27).

 

Kristus membangkitkan orang mati agar kita tahu bahwa Ia adalah Mesias (Matius 11:4-5). Lazarus adalah contoh kekuasaanNya (Yohanes 11:11). Komentar yang lain adalah bahwa ketika Ia disalibkan, ada sejumlah orang mati yang dibangkitkan pada kematianNya. Sesuai dengan tradisi Israel pada waktu itu yaitu mereka yang telah dibangkitkan pada akhirnya akan dibunuh. Konsep kebangkitan seperti yang dinyatakan oleh Mesias telah diketahui dan diharapkan oleh banyak orang (Matius 14:2).

 

Telah diketahui bahwa kita semua tidak akan tidur namun akan diubahkan pada nafiri terakhir (1Korintus 15:51). Dengan demikian, saudara-saudara kita akan tertidur dan melewati beberapa generasi namun pada hari-hari terakhir Mesias akan datang sementara orang kudus yang lain hidup. Dengan demikian, semua akan diubahkan menjadi tubuh rohani yang tidak dapat binasa hingga kedatangan Tuhan tidak akan mendahului mereka yang telah tertidur (1 Tesalonika 4:13-15). Tuhan akan turun dari surga bersama dengan seruan penghulu malaikat dan tiupan sangkakala Allah, dan mereka yang mati akan dibangkitkan terlebih dahulu dan kita yang masih hidup akan dikumpulkan bersama dan dengan demikian akan selalu bersama-sama dengan Tuhan (1 Tesalonika 4:16-17).

 

Dari kebangkitan, pemerintahan seribu tahun oleh orang kudus akan dimulai. Para orang kudus akan memerintah bangsa-bangsa dengan tongkat besi (Wahyu 2:26-27). Ada sejumlah simbol mengenai tongkat ini. Tongkat ini memiliki kuasa untuk meremukkan bangsa-bangsa seperti tembikar periuk dan juga tidak dapat bengkok atau patah seperti bambu. Mesir diumpamakan seperti bambu yang patah dan menepiskan tangan Israel ketika Israel bersandar padanya. Ketika mereka bersandar pada kita, tongkat kita tidak akan patah.

 

Pada kebangkitan, tidak akan ada pernikahan (Matius 22:30). Para orang kudus akan dibangkitan sebagai tubuh rohani. Itulah hari dimana kita semua akan diceraikan. Semua yang telah menikah akan diceraikan. Itulah satu-satunya perceraian yang penting. Kita semua akan diceraikan dan dinikahkan dengan Kristus, masing-masing dari antara kita. Tidak ada seks, pria maupun wanita. Yang ada hanyalah tubuh rohani yang semuanya akan menjadi anak-anak rohani milik Allah, dan semuanya bekerja bersama Kristus dalam kuasaNya. Kristus mati untuk kita agar ketika kita bangun dari tidur kita dapat hidup bersama dengan Dia (1 Tesalonika 5:10).

 

Penting bagi kita untuk mengerti bahwa hanya orang benar yang mengalami kebangkitan yang pertama. Kebenaran dan keadilan dalam bahasa Ibrani memiliki kata yang sama (tsedek). Keduanya memiliki pengertian kata yang sama. Dengan demikian, penyesatan keadilan yang tidak bertobat dapat menghalangi umat pilihan dari kebangkitan yang pertama.

 

Penghukuman Orang Jahat

Makhluk manusia adalah subyek bagi sebuah sistem latihan kebenaran. Dan merupakan keinginan Allah agar tidak ada satupun yang binasa melainkan semua mengalami pertobatan (2Petrus 3:9). Jika Allah mengambil kembali RohNya, maka semua manusia akan binasa dan kembali kepada debu (Ayub 34:15) - dengan demikian tidak akan ada lagi jiwa.

 

Tidak semua makhluk manusia dibangkitkan pada kebangkitan yang pertama, yang merupakan kebangkitan yang lebih baik (Ibrani 11:35), melainkan akan dibangkitkan dari kematian pada kebangkitan yang ke dua setelah masa pemerintahan seribu tahun Mesias. Proses ini adalah sebuah periode penghakiman yang muncul selama seratus tahun (Yesaya 65:20). Sistem dari proses itu adalah mereka semua dibangkitkan pada usia duapuluh tahun. Hidup manusia adalah 120 tahun. Dibawah Musa umur itu dipendekkan menjadi tujuhpuluh tahun, namun untuk kebangkitan yang ke dua umur tersebut adalah sampai 120 tahun. Mereka dibangkitkan pada usia 20 tahun; mereka hidup selama 100 tahun dan memenuhi masa hidup 120 tahun dan selama periode itu mereka dihakimi (rujuk juga Pengkhotbah 8:12; Kejadian 6:3).

 

Pada saat mereka mati, apabila mereka bertobat, mereka diubahkan. Jika mereka tidak bertobat dan berubah maka mereka tidak akan dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Mereka akan mati dan tubuh mereka akan dibakar. Kebangkitan untuk penghukuman (Yohanes 5:29) adalah salah satu dari koreksi dan pengajaran agar semua manusia dapat bersiap diri untuk menerima kehidupan kekal. Kata penghakiman (kriseo, diartikan sebagai penghukuman oleh Alkitab versi King James) memiliki arti keputusan. Artinya adalah koreksi yang berakar dari pendapat atau keputusan yang diambil tentang sebuah tindakan. Dengan kata lain, penghakiman ini adalah suatu kritik atas sebuah tindakan, yang kemudian mengoreksi tindakan manusia selama sebuah periode. Maka penghakiman suatu tindakan yang dikoreksi menjadi sebuah tindakan yang benar. Bukan penghukuman, melainkan koreksi yang memimpin kepada hidup. Dapat juga membawa konsep penghukuman atau retribusi. Meskipun demikian, populasi umum yang belum memiliki kesempatan untuk mengenal Allah akan sulit dihukum karena kenyataan ini. Orang jahat akan menjadi subyek dari latihan yang intensif. Jika mereka tidak bertobat selama periode 100 tahun yang diberikan sejak kebangkitan yang ke dua, mereka akan mengalami kematian dan tubuh mereka akan dihancurkan oleh api Gehenna (Matius 5:22, 29,30; 10:28; 18:9; 23:15, 33; Markus 9:43, 45,47; Lukas 12:5).

 

Ada tiga kata di dalam Perjanjian Baru yang diterjemahkan sebagai neraka. Ketiganya adalah SGD 86 hades dengan perkiraan SHD 7585 sheol (lubang atau kubur - tempat dimana mayat-mayat ditempatkan). Yang ke dua adalah SGD 1067 gehenna, yang aslinya berasal dari Ibrani untuk menyebutkan lembah Hinnom. Tempat ini adalah sebuah lubang sampah dimana sampah dan mayat binatang-binatang dari Yerusalem dibakar. Dengan demikian, Kristus menggunakan kata ini untuk memberikan gambaran tentang pembuangan orang mati, baik tubuh maupun jiwa setelah penghakiman (Matius 10:28). Yang ke tiga adalah SGD 5020 tartaros, yang adalah jurang yang dalam dimana malaikat-malaikat dipenjarakan setelah pemberontakan mereka.

 

Penghukuman kekal (kolasin, penyiksaan kekal) ditulis dalam Matius 25:46 adalah lawan dari kehidupan kekal. Dengan kata yang lebih sederhana, kematian.

 

Arti penghukuman, seperti dalam timoria dalam Ibrani 10:29, berakar dari kata pengadilan. 2Korintus 2:6 menggunakan kata epitimia dari diangkat sebagai warga negara. Berarti, penghukuman memiliki arti pencabutan kewarganegaraan.

 

Dengan demikian, tidak ada tempat bagi penyiksaan kekal untuk orang mati. Para orang kudus akan dipanggil pada kebangkitan yang pertama untuk suatu pekerjaan pengajaran pada jaman Milennium, supaya para iblis dapat dihakimi versus perilaku para orang kudus sehingga dunia dapat memiliki sebuah standar perbandingan yang dapat mengukur sebuah hasil keputusan. Allah melihat bahwa keadilan telah dijalankan dan Allah memilih yang lemah dan sederhana untuk membawa kita ke dalam sebuah standar dimana iblis diukur versus kita. Setan diukur versus Kristus. Kristus menjadi sebuah standar dalam bentuk manusia, dan setan sebagai makhluk roh diukur melawan Kristus sebagai seorang manusia dalam bentuk yang lemah. Maka, dari kelemahan yang dipikul Kristus, penghuni surga yang jatuh dengan segala kekuasaannya dan kepala dari para iblis dengan semua kekuatannya diukur. Dengan cara yang sama, para penghuni surga yang jatuh, para iblis dibawah setan, semuanya akan diukur melawan kita. Kita adalah standarnya. Itulah sebabnya mengapa si penuduh selalu menuduh kita - semakin menumpuk tuduhan atas kita, semakin berkuranglah kesalahannya di depan meja penghakiman.

 

Untuk mencapai standar dimana para penghuni surga yang jatuh dihakimi, setan harus diikat di dalam jurang tanpa dasar selama masa milennium. Untuk mencapai perbandingan yang adil, kita harus menyingkirkan setan dan para iblis.

 

Adanya masa milenium adalah agar kita dapat pergi tanpa terhalang-halangi oleh ‘semut putih’, karena iblis adalah semut putih dari sistem dunia. Kapasitas mereka untuk mempengaruhi kemanusiaan akan disingkirkan. Sehingga kita tidak dapat berkata kita tidak memiliki permulaan yang adil. Setan akan dilepaskan lagi untuk berurusan dengan semua yang benar yang dapat mencapai titik ini pada akhir milenium dan pada saat itu planet ini akan perintah oleh mereka.

Wahyu 20:1-4 Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memgang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar ditangannya; 2 ia mengankap naga, siular tua itu, yaitu iblis dan setan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, 3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. Lalu aku melihat tahta-tahta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

 

Semua orang ini, jika tidak dibunuh atau dituntut, ditempatkan dibawah sebuah sistem yang membuat mereka menolak. Tidak ada lowongan untuk sebuah tuntutan. Apabila anda berada dalam kebangkitan yang pertama, anda memiliki penghakiman. Anda sudah dituntut.

Wahyu 20:5-10  Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. 6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya. 7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, 8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. 9 Maka naiklah mereka ke seluruh daratan bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, 10 dan iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

 

Mereka tidak akan mati dalam arti sebagaimana mereka dihakimi sekarang. Bagian lain dari dunia ini tidak dihakimi sekarang. Maka mereka yang akan dibangkitkan pada kebangkitan yang pertama dihakimi sekarang. Anda akan melalui proses pengukuran dan pengoreksian yang sama. Lalu anda akan melalui serial Bait Allah, sistem Yobel masing-masing tujuh tahun, melalui siklus yang sama sampai anda dibawa pada suatu posisi dimana Allah dapat meletakkan anda dalam kebangkitan yang pertama. Sisa dunia yang lain akan dibangkitkan dan dibenarkan di bawah pengawasan pada kebangkitan yang kedua (Wahyu 20:11-13).

 

Wahyu 20:11-13 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapanNya lengaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan tempatnya. 12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. 13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.

 

Maka setiap laki-laki dan perempuan memberikan pertanggungan jawab atas apa yang telah mereka lakukan di hadapan Allah. Kepada orang-orang ini kemudian diberikan pertobatan. Mereka akan pergi melalui proses atas apa yang telah mereka lakukan. Banyak yang akan menentang dan banyak orang akan mencoba untuk membenarkan posisi mereka dan mengapa tindakan mereka benar. Masalah yang sebenarnya adalah sikap mereka.

 

Aspek luar biasa dari Wahyu 20:11-13 adalah bahwa hal ini telah digunakan untuk mendukung konsep kebangkitan yang ke tiga. Kenyataan tentang kebangkitan orang mati yang meninggal di laut tidak mendukung teori ini. Bahkan, kebalikannya. Referensi kata laut dan kematian dan hades  menunjukkan bahwa kata hades menunjuk pada kubur duniawi sebagai lawan dari kubur air (lihat makalah Kepalsuan Kebangkitan Ke Tiga [166]).

 

Tidak ada kebangkitan atau penghukuman yang lain selain dari kebangkitan yang ke dua atau yang umum. Orang yang bertobat akan diberi anugrah hidup kekal bersama dengan para orang kudus dari kebangkitan yang pertama dan yang tidak bertobat akan mati dan tubuh mereka akan dibakar. Setelah ini, tingkat atau kondisi kematian dan kuburan, atau hades, akan tidak ada lagi (Wahyu 20:14).

 

Maka iblis, kejahatan, kematian dan kuburan adalah konsep – bukan orang. Makhluk yang sesungguhnya adalah Lucifer, yang dahulu pernah sangat sempurna dan akan demikian lagi. Konsepnya adalah aspek-aspek keberadaan dan mereka semua akan dibuang ke lautan api. Mereka akan dimakan habis. Maka anda tidak melempar orang-orang ke dalam lautan api. Monsternya adalah sistem pemerintahan, dan ini bukanlah nabi palsu, namun nubuatan palsulah yang dibuang ke dalam lautan api. Dari semua konsep-konsep ini, sistem monster dari pemerintahan, demokrasi seperti yang telah dijalankan, struktur dan partai-partai politik, kejahatan di bawah pengaruh penghuni surga yang jatuh – semuanya dibuang ke dalam lautan api. Mereka dimakan habis sebagai sekumpulan konsep, dan tidak ada satupun – tidak setan, tidak satu elemenpun dari penghuni surga yang jatuh, tidak ada makhluk hidup sekecil apapun – yang masuk ke dalam penyiksaan kekal. Tidak pernah ada satu orangpun yang didakwa oleh Allah, baik oleh penghuni surga lain maupun manusia. Allah tidaklah sadis. Ia adalah Allah penuh belas kasihan dan keadilan dan Ia hanya akan membiarkan mereka mati. Iblis akan disingkirkan dan dijadikan sama seperti makhluk manusia. Kemudian mereka akan diurus dan kemudian diijinkan mati dan dibakar atau mereka akan bertobat, dan sebagian besar dari mereka akan bertobat. Mungkin saja bahwa tidak ada satu orang atau satu rohpun dari seluruh ciptaan Allah yang akan binasa, karena kebinasaan bukanlah kehendak Allah. Setan akan diberi pertobatan dan semua makhluk manusia akan diberi pertobatan dan kita semua akan meyakinkan mereka.

 

Mereka yang jahat yang masih hidup di saat kedatangan Mesias akan dibunuh (Maleakhi 4:3) dan dihantarkan pada kebangkitan yang ke dua.

 

Ini adalah penghukuman yang dijatuhkan atas Yehuda karena penolakan mereka akan Kristus. Mereka adalah anak-anak kerajaan yang dicampakkan ke dalam kegelapan (Matius 8:12). Mereka dihantar menuju kebangkitan yang ke dua dan tidak mengambil bagian dalam kodrat ilahi (2Petrus 1:4) dan kebangkitan yang pertama. Mereka tidak dipilih untuk ikut mengambil bagian dalam kebangkitan yang pertama. Banyak orang akan dipanggil namun hanya sedikit yang dipilih untuk memegang tugas ini (Matius 22:13-14). Banyak orang yang mendukung Kristus namun telah salah memperlakukan orang pilihanNya atau yang tidak rajin (Matius 25:30), pada kenyataannya akan dikirim kepada kebangkitan yang ke dua (Matius 24:51; 25:30) karena banyak yang tidak dimasukkan dan bahkan mereka yang berada di dalam kebangkitan yang pertama akan dipindahkan kedudukannya sesuai dengan prioritas.

 

Pertanyaan tentang kebangkitan kemudian dikembangkan dari proses penghancuran setan dan sistemnya. Penciptaan makhluk mirip manusia pra-Adam merupakan bagian dari proses perkembangan planet ini di dalam tujuan elohim yang mengontrolnya. Setan adalah salah satu elohim yang mengontrol planet ini. Maka Allah menetapkan rencana 6000 tahun ini untuk berurusan dengan iblis yang telah diberiNya kuasa atas planet-planet dan kuasa untuk berurusan dengan penghuninya. Mereka menciptakan berbagai macam hal – keseluruhan sistem, jaman, dan dinosaurus. Kompleksitas kependudukan tampak cukup penting dan tidak ada keraguan bahwa pernah ada makhluk serupa manusia di planet ini. Allah memutuskan untuk ikut campur tangan dan menghakimi mereka dan menunjukkan kepada mereka apa yang seharusnya mereka coba lakukan. Penciptaan Adam dan rencana 6000 tahun ini adalah untuk menunjukkan hikmat Allah dan untuk berurusan dengan iblis dan untuk memperluasnya hingga masuk ke dalam fase penciptaan yang berikutnya yang akan lebih menyenangkan dari fase ini. Alam semesta, yang terus meluas pada tingkat yang besar, akan mencapai hal-hal lain dan kita kemudian akan ikut menciptakan kembali alam semesta ini. Kita akan melakukannya di dalam alam semesta, apa yang telah dilakukan pada planet ini dan kita akan melakukannya dengan benar. Maka, rencana 6.000 tahun ini merupakan sebuah aspek kritis supaya kita, dan semua manusia, dapat siap untuk terus pergi dan memegang dan menghapuskan apa yang telah dirusak selama periode ini. Dunia ini telah dengan sistematisnya diurus selama periode waktu yang lama dari masa penciptaan Adam. Dengan demikian, rencana 6.000 tahun untuk keselamatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting.

 

q