Jemaat-jemaat Allah Al Masehi

[162]

 

 

 

 

Dosa Onan [162]

(Edisi 1.0 19960506-19960506)

 

Untuk berabad-abad kepercayaan beberapa jemaat kristian telah mengenalpasti dosa Onan dengan perancapan dan mengetahui bahawa perbuatan ini adalah sebab mengapa Tuhan menyembelih Onan.  Ini telah menjadi sebahagian daripada dongeng duniawi dan memasuki bahasa dalam istilah yang spesifik.  Karya ini menunjukkan kesilapan dalam kepercayaan ini dan membongkar dosa berkaitan yang dilakukan oleh kebanyakan daripada jemaat-jemaat sendiri.

 

 

 

Christian Churches of God

 

PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA

E-mail: secretary@ccg.org

 

(Hakcipta ã 1996 Wade Cox)

(Tr. 2006)

 

Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus disertakan.  Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang didistribusikan.  Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta.

 

Karya ini boleh didapati daripada Internet di:
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org

 

Dosa Onan [162]

 


Untuk berabad-abad kepercayaan beberapa jemaat kristian telah mengenalpasti dosa Onan dengan perancapan dan mengetahui bahawa perbuatan ini adalah sebab mengapa Tuhan menyembelih Onan.  Ini telah menjadi sebahagian daripada dongeng duniawi dan memasuki bahasa dalam istilah yang spesifik. 

 

Universal Oxford Dictionary mendefinisikan Onanisme hanya sebagai mengambil dari nama sebenar Onan dan sebagai telah memperlakukan diri sendiri atau perancapan.

 

Walau bagaimanapun, pengenalan Onan dengan dosa ini adalah tidak betul dan meremah-temehkan isu keseluruhan mengenai dosa Onan dan sebab mengapa Tuhan menyembelih dia.  Ia juga menunjukkan ketidakmampuan oleh kekristianan moden untuk memahami isu-isu yang terlibat didalam aspek yang sangat penting mengenai keluarga dan hukum-hukum warisan yang berkaitan dengan sistem alkitabiah dan yang mana perlu dalam aspek tahun Yobel dan sistem-sistem persepuluhan.

 

Kejadian 38:1-38 Pada waktu itu Yehuda meninggalkan saudara-saudaranya dan menumpang pada seorang Adulam, yang namanya Hira.  2 Di situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan; nama orang itu ialah Syua. Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu dan menghampirinya.  3 Perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Er.  4 Sesudah itu perempuan itu mengandung lagi, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Onan.  5 Kemudian perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki sekali lagi, dan menamai anak itu Syela. Yehuda sedang berada di Kezib, ketika anak itu dilahirkan.  6 Sesudah itu Yehuda mengambil bagi Er, anak sulungnya, seorang isteri, yang bernama Tamar.  7 Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia.  8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: "Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu."  9 Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.  10 Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga.  11 Lalu berkatalah Yehuda kepada Tamar, menantunya itu: "Tinggallah sebagai janda di rumah ayahmu, sampai anakku Syela itu besar," sebab pikirnya: "Jangan-jangan ia mati seperti kedua kakaknya itu." Maka pergilah Tamar dan tinggal di rumah ayahnya.  12Setelah beberapa lama matilah anak Syua, isteri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna, kepada orang-orang yang menggunting bulu domba-dombanya, bersama dengan Hira, sahabatnya, orang Adulam itu.  13 Ketika dikabarkan kepada Tamar: "Bapa mertuamu sedang di jalan ke Timna untuk menggunting bulu domba-dombanya,"  14 maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya, ia bertelekung dan berselubung, lalu pergi duduk di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna, karena dilihatnya, bahwa Syela telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi isterinya.  15 Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya.  16 Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?"  17 Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."  18 Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.  19 Bangunlah perempuan itu, lalu pergi, ditanggalkannya telekungnya dan dikenakannya pula pakaian kejandaannya.  20Adapun Yehuda, ia mengirimkan anak kambing itu dengan perantaraan sahabatnya, orang Adulam itu, untuk mengambil kembali tanggungannya dari tangan perempuan itu, tetapi perempuan itu tidak dijumpainya lagi.  21Ia bertanya-tanya di tempat tinggal perempuan itu: "Di manakah perempuan jalang, yang duduk tadinya di pinggir jalan di Enaim itu?" Jawab mereka: "Tidak ada di sini perempuan jalang."  22Kembalilah ia kepada Yehuda dan berkata: "Tidak ada kujumpai dia; dan juga orang-orang di tempat itu berkata: Tidak ada perempuan jalang di sini."  23 Lalu berkatalah Yehuda: "Biarlah barang-barang itu dipegangnya, supaya kita jangan menjadi buah olok-olok orang; sungguhlah anak kambing itu telah kukirimkan, tetapi engkau tidak menjumpai perempuan itu."  24 Sesudah kira-kira tiga bulan dikabarkanlah kepada Yehuda: "Tamar, menantumu, bersundal, bahkan telah mengandung dari persundalannya itu." Lalu kata Yehuda: "Bawalah perempuan itu, supaya dibakar."  25 Waktu dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan: "Dari laki-laki yang empunya barang-barang inilah aku mengandung." Juga dikatakannya: "Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta kalung dan tongkat ini?"  26 Yehuda memeriksa barang-barang itu, lalu berkata: "Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia kepada Syela, anakku." Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu.  27 Pada waktu perempuan itu hendak bersalin, nyatalah ada anak kembar dalam kandungannya.  28 Dan ketika ia bersalin, seorang dari anak itu mengeluarkan tangannya, lalu dipegang oleh bidan, diikatnya dengan benang kirmizi serta berkata: "Inilah yang lebih dahulu keluar."  29 Ketika anak itu menarik tangannya kembali, keluarlah saudaranya laki-laki, dan bidan itu berkata: "Alangkah kuatnya engkau menembus ke luar," maka anak itu dinamai Peres.  30 Sesudah itu keluarlah saudaranya laki-laki yang tangannya telah berikat benang kirmizi itu, lalu kepadanya diberi nama Zerah.

 

Kita melihat disini bahawa kisah bersebut berkaitan dengan hukum-hukum tugas saudaranya.  Ini adalah hukum kuno sebelum pemberian hukum di Sinai.  Ia adalah aspek hukum yang boleh difahami sebagai yang sedang berterusan dan ditentukan oleh sistem-sistem warisan.  Oleh itu, Sinai adalah pengulangan hukum didalam bentuknya yang lengkap.  Hukum ini boleh dilihat dalam Ulangan 25:5-9. Hukum tersebut adalah penting dalam keturunan ini dan berkaitan secara langsung kepada keturunan Mesiah.

 

Yudah mengambil seorang isteri, atau sebagai gundik, Bathshua anak Shuah, seorang Kanaan.  Dari penyatuan ini, Yudah menghasilkan tiga anak lelaki.  Er, Onan dan Shelah.

 

Perkahwinan ini (dan bukan saja kepada orang-orang Canaan (termasuk Heth); tetapi juga kepada Hittites) dilarang dibawah Perjanjian dan hukum, disebabkan pemujaan berhala sahaja (cf. Kej. 24:3; 26:35; 27:46; 28:1; Kel. 34:16; Ulang. 7:3).

 

Er berkahwin dengan seorang perempuan (mungkin seorang Ibrani) yang bernama Tamar.  Nama diambil daripada dasar kata yang bermaksud ditegakkan yang bermaksud pohon palam (SHD 8558 dan 8559).

 

Er adalah jahat dan Tuhan telah membunuh dia.  Yudah kemudiannya memerintah Onan, hanya anaknya yang tertinggal untuk menghasilkan anak kepada saudaranya (Shelah belum lagi sampai umur).  Ini adalah mengikut adat bahawa anak yang akan dihasilkan akan mendapatkan warisan saudara tersebut.

 

Hukum purba ini diabadikan juga di Sinai.

 

Ulangan 25:5-9 "Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari pada mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar.  6 Maka anak sulung yang nanti dilahirkan perempuan itu haruslah dianggap sebagai anak saudara yang sudah mati itu, supaya nama itu jangan terhapus dari antara orang Israel.  7 Tetapi jika orang itu tidak suka mengambil isteri saudaranya, maka haruslah isteri saudaranya itu pergi ke pintu gerbang menghadap para tua-tua serta berkata: Iparku menolak menegakkan nama saudaranya di antara orang Israel, ia tidak mau melakukan kewajiban perkawinan ipar dengan aku.  8 Kemudian para tua-tua kotanya haruslah memanggil orang itu dan berbicara dengan dia. Jika ia tetap berpendirian dengan mengatakan: Aku tidak suka mengambil dia sebagai isteri--  9 maka haruslah isteri saudaranya itu datang kepadanya di hadapan para tua-tua, menanggalkan kasut orang itu dari kakinya, meludahi mukanya sambil menyatakan: Beginilah harus dilakukan kepada orang yang tidak mau membangun keturunan saudaranya.

 

Hukum ini haruslah diagungkan didalam urusan-urusan segala bangsa dan juga terjadi didalam keturunan keluarga Mesiah dalam dua peristiwa iaitu dengan Ruth dan Boaz (Ruth 4:10 dan ayat seterusnya.) dan juga Zerubbabel (1Tawarikh 3:19 cf. Mat. 1:12).  Perkara ini diteliti dalam karya-karya Salasila Mesiah (No. 119)dan juga Tanda Yunus dan Sejarah Pembentukan Semula Kaabah (No. 13)

 

Onan menyedari bahawa keturunan itu bukanlah kepunyaannya dan peluang untuk mendapatkan warisan, dimana secara automatic ia mendapat gandaan bahagiannya, akan hilang.  Oleh itu, dia menarik diri supaya Tamar tidak mengandung.  Yudah tidah bercampur tangan, dan disbabkan sikap ini, Allah membunuh Onan.

 

Dosa Onan tiada kena-mengena dengan perancapan selain daripada kaitan yang meragukan dalam penggunaan sperma.  Dosa Onan adalah ketamakan dan pencuri.  Dia tidak menurut bapanya dan hukum-hukum Allah.  Oleh itu, dia melanggar hukum-hukum pertama, kelima, ketujuh dan kesepuluh.  Pelanggaran satu hukum, melanggar keseluruhan hukum.

 

Adalah dalam barisan Yudah melalui Tamar Mesiah akan datang.  Oleh itu, Tamar adalah pusat kepada perkara ini.  Dia juga tidak mempunyai sokongan didalam keluarga dan menempatkan dirinya didalam keadaan dimana Yudah boleh memenuhi janji setia yang dia telah buat kepada dia, tetapi janji setia tersebut gagal dipenuhi olehnya.

 

Tamar menempatkan Yudah didalam keadaan dimana dia melakukan perbuatan sumbang dengan dia didalam kelemahannya sendiri.  Oleh itu, dia terpaksa memenuhi tanggungjawabnya kepada dia dibawah hukum.  Dalam penyatuan ini, terhasilkan kembar, Pharez dan Zarah.  Kedua-dua Pharez (bermaksud pelanggaran) dan Zarah (bermaksud terang yang meningkat, keturunan atau fajar) bersama-sama dengan ibu mereka, Tamar, telah disebut didalam geneologi Mesiah dalam Matius 1:3.

 

Mesiah juga mengakui kebetulan hukum ini.

 

Matius 22:24-33 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.  25 Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.  26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.  27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.  28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."  29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!  30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.  31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda:  32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."  33 Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.

 

Perhatikan bahawa Kristus tidak menolak hukum tersebut tetapi telah mengubah penekanannya, menerangkan sifat kebangkitan.  Dengan sungguh-sungguh, bagaimana boleh dia, apabila ia sangat tertumpu kepada keturunan martabat raja, dan bapanya didunia iaitu Yusuf dan maria (Lk. 3:23:38).

 

Pendapat Kekristianan moden mengenai perancapan adalah disebabkan mereka (mungkin) tidak memahami hukum-hukum yang terlibat dan lebih suka mengabaikan, atau meremah-temehkan isu-isu tersebut.  Ini kelihatan dilakukan supaya orang akan diperdayakan tanpa mengetahui halangan-halangan sebenar.  Perancapan adalah tidak tetap, bahawa individu adalah terbuka kepada dosa pada tahap yang lebih tinggi yang Kristus tetapkan pada umat pilihan dalam fikiran (contoh, Mat. 5:28).  Walau bagaimanapun, tiada undang-undang mengenai perkara tersebut.  Onan berdosa sebab dia tidak mahu menghormati hukum-hukum yang memerintah kebajikan keluarga saudaranya dibawah hukum-hukum pemilikan yang disediakan oleh Alkitab.  Untuk mengakui kenyataan ini memerlukan jemaat-jemaat untuk menjelaskan sistem Jubili dan hukum-hukum pemilikan Alkitab dan hukum-hukum warisan.  Ia akan menghalang mereka daripada mendapatkan tanah dengan surat wasiat yang tidak mengikut undang-undang alkitabiah, yang dibuat oleh orang dalam ketidaktahuan, didalam harapan untuk dapat membeli jalan mereka kepada keselamatan.  Ia sama sekali dilarang untuk jemaat atau sistem imam untuk mendapatkan tanah melalui estet selain daripada di antara golongan Lewi yang menetap di kota-kota, dimana rumah-rumah boleh diberi seterusnya kepada orang lain untuk selama-lamanya  (Ima. 25:32-33).  Tanah diluar kota-kota adalah kepunyaan didalam sistem kesukuan Jubili (Ima. 25:34).  Tanah-tanah tersebut adalah kepunyaan Bait Suci dan golongan Lewi (sebab itu, sistem jemaat) diatur dalam hukum alkitab dan setiap bangsa harus dibentuk dan diterhadkan.  Dengan jalan ini, kebebasan bangsa-bangsa akan dijaga.

 

Bagi jemaat-jemaat yang mengakui dosa ini akan mengutuk diri mereka sendiri atas ketamakan dan kerakusan yang mereka tunjukkan untuk berabad-abad lamanya, sejak Sidang Constantinople (c. 381 CE).  Mereka boleh menerima wang hanya dari estet tetapi bukan pada pengorbanan tanah dan system warisan keluarga.

 

Warisan jemaat adalah sistem persepuluhan (termasuk buah pertama) dan perumahan imam (and on a local basis, i.e, didalam pintu gerbangmu, Ulang. 12:12-19; 14:27-29; lihat karya Persepuluhan (No. 161)).   Dosa Onan adalah dosa yang sama dilakukan oleh Kekristianan untuk berabad-abad lamanya.  Onanisme adalah, realitas, pencurian melalui penulisan, atau pencurian keluarga yang diampuni (dalam hal ini, diampuni oleh Yudah sebagai priest keluarganya), terhadap warisan saudara-saudara.