strict'>

Jemaat-jemaat Allah Al Maséhi

[214]

 

 

 

 

Azazel dan Pendamaian [214]

(Edisi 1.1 19970911-19970913)

 

Maksud penting kambing-kambing pada Pendamaian sering dikelirukan dan gelaran Azazel lazim disalahbina atau disalahgunakan. Terdapat suatu tafsiran tentang simbolisme itu yang sudah lama wujud yang berpunca dari Israel kuno dan ditemui tersirat di dalam teks-teks pelbagai zaman. Simbolisme tersebut dibincangkan di sini di dalam taipologi Mesianik dan akhir zamannya.

 

 

 

Christian Churches of God

 

PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA

E-mail: secretary@ccg.org

 

(Hakcipta ã 1997 Wade Cox)

(Tr. 2003)

 

Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus disertakan.  Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang didistribusikan.  Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta.

 

Karya ini boleh didapati daripada Internet di:
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org


 

Azazel dan Pendamaian [214]

 



Arahan-arahan bagi Pendamaian

 

Di dalam Imamat 16:1-34, kita diberikan arahan-arahan untuk korban-korban Pendamaian itu. Antaranya adalah dua ekor kambing pada mana undian dibuat untuk menentukan korban serta yang mengangkat beban dosa umat itu.

 

Imamat 16:1-34 1 Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa. 2 Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian. 3 Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran. 4 Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air. 5 Dari umat Israel ia harus mengambil dua ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran. 6 Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya. 7 Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan, 8 dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel. 9 Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang kena undi bagi TUHAN itu dan mengolahnya sebagai korban penghapus dosa. 10 Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan TUHAN untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun. 11 Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya; ia harus menyembelih lembu jantan itu. 12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir. 13 Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati. 14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali. 15 Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu. 16 Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka. 17 Seorangpun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel. 18 Kemudian haruslah ia pergi ke luar ke mezbah yang ada di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mezbah itu. Ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan dari darah domba jantan itu dan membubuhnya pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya. 19 Kemudian ia harus memercikkan sedikit dari darah itu ke mezbah itu dengan jarinya tujuh kali dan mentahirkan serta menguduskannya dari segala kenajisan orang Israel. 20 Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu, 21 dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu. 22 Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun. 23 Sesudah itu Harun harus masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan menanggalkan pakaian lenan, yang dikenakannya ketika ia masuk ke dalam tempat kudus dan harus meninggalkannya di sana. 24 Ia harus membasuh tubuhnya dengan air di suatu tempat yang kudus dan mengenakan pakaiannya sendiri, lalu ia harus keluar dan mempersembahkan korban bakarannya sendiri dan korban bakaran bangsa itu; dengan demikian ia mengadakan pendamaian baginya sendiri dan bagi bangsa itu. 25 Kemudian ia harus membakar lemak korban penghapus dosa di atas mezbah. 26 Maka orang yang melepaskan kambing jantan bagi Azazel itu harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan. 27 Lembu jantan dan kambing jantan korban penghapus dosa, yang darahnya telah dibawa masuk untuk mengadakan pendamaian di dalam tempat kudus, harus dibawa keluar dari perkemahan, dan kulitnya, dagingnya dan kotorannya harus dibakar habis. 28 Siapa yang membakar semuanya itu, harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan. 29 Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu. 30 Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. 31 Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. 32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus. 33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu. 34 Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang Israel karena segala dosa mereka." Maka Harun melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

 

Hari Pendamaian adalah diperintahkan dan kita lihat dari Imamat 23:26-32 bahawa hari tersebut adalah dari matahari terbenam sampai matahari terbenam.

 

Imamat 23:26-32 26 TUHAN berfirman kepada Musa: 27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN. 28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu. 29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya. 30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya. 31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu. 32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."

 

Oleh itu, tiada sebarang pekerjaan yang boleh dilakukan pada hari ini, dan mereka yang tidak taat akan dilenyapkan dari bangsanya dan dari Tuhan.

 

Urutan aktiviti

Para imam harus ditahbiskan dan terdapat satu siri aktiviti yang telah ditetapkan bagi korban-korban tersebut. Kita telah melihat di dalam karya lain bahawa seekor lembu betina merah dikorbankan sebagai korban penghapus dosa (lihat karya Mesias dan Lembu Betina Merah [216]). Dalam urutan ini, ianya seekor lembu jantan.

 

Aktiviti pertama di dalam teks dalam Imamat adalah bahawa dua orang anak Harun telah mati kerana bersikap sombong. Perbuatan ini sejajar  dengan satu perbuatan lain di syurga di mana dua makhluk telah derhaka dan mengambil sepertiga dari Angkatan syurgawi. Yang paling utama antara makhluk-makhluk ini adalah Iblis, Naga Merah besar dari Angkatan Syurgawi (Wahyu 12:3-17) yang merupakan tuhan bumi ini (2Korintus 4:4). Difahamkan dari Ibrani bahawa seorang lagi yang berpangkat tinggi juga terlibat sama. Namanya tidak penting. Namun, Kitab Henokh nampaknya menamakan ketuanya sebagai Semyaza. Simbolisme ini nampaknya tergambar di serata dunia purba sebagai makhluk-makhluk berkepala manusia dan berkepala singa. Mereka digambarkan sebagai kerubim di dalam teks-teks Ibrani (rujuk Yehezkiel 41:19). Mereka muncul sebagai Aeon-aeon di dalam kultus-kultus misteri (rujuk karya David Ulansey  The Origins of the Mithraic Mysteries, Oxford, 1989). Namun pemahamannya tetap sama tetapi sudut pandangannya berbeza. Sistem Ibrani nampaknya menggambarkan kedudukan mereka yang baru dari bait Yehezkiel. Zaman ini kelihatan Mesianik – oleh itu, mereka mungkin dilihat sebagai pengganti-pengganti makhluk-makhluk yang telah jatuh.

 

Azazel

Di dalam sistem Yahudi, Azazel difahami sebagai malaikat dari bani syurgawi yang telah jatuh, yang kita samakan dengan Iblis. Azazel adalah seorang anggota dari bani syurgawi derhaka itu yang dikenalpasti di dalam Kitab Henokh. Pandangan tradisionalnya adalah bahawa dua makhluk itu dibayangkan oleh dua ekor kambing yang disebutkan di sini di dalam Imamat 16 – salah satu dari makhluk ini disamakan dengan Yahovah sementara yang satu lagi dengan Azazel. Komentar-komentar rabbinik mengenalpastinya sebagai salah seorang anggota angkatan syurgawi derhaka.

 

Undian dicabut ke atas kambing-kambing itu. Setiap undian mempunyai tulisan – satu untuk Yahovah dan satu lagi untuk Azazel (Rashi, Soncino, Imamat 16:8).

 

Komentar Soncino ke atas Imamat 16:8 menunjukkan bahawa istilah Azazel difahami di dalam Judaisme sebagai bermaksud seorang el yang kuat atau gagah perkasa. ('Azaz SHD 5811 dianggap telah diterbitkan dari SHD 5810 yang bermaksud: mengeraskan, lancang, bertahan, menguatkan diri sendiri, dengan itu menjadi kuat. Ini tiada langsung tiada kena-mengena dengan Mesias). Rashi mengatakan bahawa ini menggambarkan suatu tebing yang curam. Ibn Ezra menerangkan bahawa ianya suatu tebing berdekatan Gunung Sinai dari mana kambing itu dilemparkan. Amalan melempar kambing dari tebing ini merupakan suatu variasi kemudiannya bagi tema yang bukan sebahagian dari perintah alkitab itu. Yang pastinya ini bertujuan untuk menghalang kambing itu kembali dan dengan itu membawa pulang dosa-dosa bangsa itu kepada Israel. Namun, ia bukanlah perintah Alkitab dan menyerang tepat pada konsep belas kasihan Tuhan.

 

Nachmanides memetik dari Pirke de Rabbi Eliezer bahawa malaikat Sammael yang telah diberikan kuasa ke atas semua bangsa kecuali Israel, telah merungut kepada Tuhan yang memberitahunya bahawa dia akan berkuasa ke atas Israel pada Hari Pendamaian jika mereka berdosa. Kambing kedua itu difahami oleh Judaisme sebagai untuk dihantar kepada Sammael [Azazel atau tuhan bumi ini] namun oleh kerana ia tidak dibawa masuk ke dalam bait, ia dilepaskan di padang gurun. Ini merupakan tanda penyingkiran masalah itu dari bangsa dan bukannya sebagai persembahan kepada berhala. Penyingkiran makhluk dengan mana dosa dikatakan memasuki bangsa itu, adalah konsep yang sama dengan penyingkiran atau pengikatan Iblis pada hari-hari terakhir (Wahyu 20:1-10).

Asal-usul nama Sammael datangnya dari konsep ketandusan (SHD 8037) dan, dengan itu, diselubungi oleh kegelapan dan oleh itu, adalah sebelah utara di hemisfera utara atau tepi sebelah kiri (SHD 8040). Ini merupakan sebelah kiri Tuhan yang bertentangan dengan sebelah kanan Tuhan. Nama Shammai (SHD 8060) maksudnya bersifat perosak (rujuk SHD 8073).

 

Kristus berada pada sebelah kanan Tuhan. Azazel atau Iblis berada pada sebelah kiri.

 

Dengan itu tiada syak lagi bahawa Azazel difahami oleh Judaisme rabbinikal dan Judaisme bait kedua sebagai merujuk kepada makhluk yang telah diberi kuasa ke atas semua bangsa melainkan Israel dan bahawa makhluk itu dikenali sebagai penuduh Israel, iaitu Iblis. Ia dirujukkan sebagai Sammael di dalam literatur rabbinik. Nama ini boleh bermaksud Suatu Nama atau Nama Tuhan, atau Tuhan telah menamakan. Dengan itu, dia difahami sebagai telah bertindak dalam nama atau kuasa Tuhan pada satu ketika. Makhluk yang diberikan kuasa ke atas Angkatan syurgawi di dalam Kitab Henokh adalah Semyaza yang mungkin suatu terbitan dari konsep ini. Nama ini iaitu S[h]emyaza (hzh Ymv) bermaksud Dia melihat nama itu atau nama itu telah melihat (rujuk Knibb, halaman 67-68). Noth (Die israelitischen Personnanamen im Rahmen der Gemeinsemitischen Namengebung, Stuttgart, 1928, halaman 123 f.; rujuk Knibb halaman 68) mengaitkan nama Shem (mv) dengan nama ilahi HaShem (svh) yang dikenali dari teks-teks Elephantine. Nama ini, sebagai HASHEM, digunakan di dalam Stone's Chumash bagi Yahovah. Nama-nama Semyaza dan Asael nampaknya telah diubah pada bab-bab awal Henokh. Di dalam teks Etiopia 1 Henokh 8:3, nama Semyaza jelas sekali telah diubah. Knibb menganggap teks Etiopia itu telah tercemar (Knibb, halaman 71). Istilah Shem bermakna satu nama. HaShem bermaksud Nama itu. Ianya disebut shame. Ideanya datang dari konsep suatu kedudukan yang pasti dan menonjol. Ianya satu gelaran sebagai tanda keperibadian. Konsepnya adalah bahawa Shemyaza atau Dia yang telah melihat nama itu telah jatuh dari darjatnya dan oleh itu telah mengalami satu perubahan status yang ternampak di dalam pertukaran namanya. Begitu juga dengan Asael. Azazel merupakan satu perubahan di dalam status pemimpin atau seorang pemimpin bani syurgawi derhaka itu. Konsep perubahan status ini tidak dikaji di mana-mana kerana ia menyerang langsung kepada konsep-konsep agama yang dipegang sistem masyarakat umum. Azazel juga dilihat di dalam Skrol-skrol Laut Mati (DSS) pada 4Q180-181 di mana rujukan-rujukan di dalam serpihan 4Q180 nampaknya merujuk kepada teks di dalam 1Henokh 6-11 dan Jubli-jubli 4:22 (Kejadian 6:1-2,4). Teks ini (dan khususnya baris-baris 5-9) dipercayai berkait dengan serpihan 4Q181, baris-baris 1-4 (Wise, Abegg and Cook The Dead Sea Scrolls: A New Translation, Hodder and Stoughton, 1996, halaman 238-239). Tidak syak lagi bahawa Azazel dianggap sebagai pemimpin bani syurgawi derhaka itu di dalam teks-teks DSS, dan bertanggungjawab atas dosa-dosa manusia seperti yang kita lihat di dalam upacara Pendamaian itu.

 

Penggunaan HaShem sebagai Nama itu sebalik menyebut nama Yahovah yang mewakili kewibawaan Tuhan, sebagai seorang makhluk lanjutan, nampaknya berasal dari amalan pagan kuno. Penggunaan ini dicatatkan di dalam karya-karya Elephantine tersebut. Amalan ini mungkin sekali datang dari  kedua-dua bangsa Mesir dan Babilon dan telah menyerap masuk ke dalam bangsa Yunani dan Roma. Ini berkait dengan teologi “Nama-nama Suci” serta ilmu sihir primitif yang memperolehi kuasa ke atas seorang dewa dengan penggunaan betul namanya. Oleh itu, dewa pelindung Rom tidak pernah disebutkan dan rahsia ini dilindungi dengan ancaman maut. Ideanya di sini adalah sebutan betul nama itu oleh musuh akan membolehkan ahli-ahli sihirnya menghapuskan perlindungan dewa tersebut dan dengan itu dapat menakluki negeri tersebut. Idea ini mungkin sekali adalah dasar di sebalik penggunaan HaShem untuk menggantikan Yahovah di kalangan orang-orang Yahudi sesudah tawanan mereka itu.

 

Masalah di dalam memahami apa yang berlaku sewaktu Pendamaian terbit dari kerangka teologi yang tidak mencukupi pada pihak-pihak atasan sendiri. Kambing jantan yang ditandakan untuk Azazel mendapat dosa-dosa bangsa itu yang dipertanggungkan ke atas kepalanya dan ia dijaga seorang imam atau ahli taurat atau ahli bijaksana terpilih (bergantung pada inferens) dan dibawa ke tanah yang tandus, iaitu padang gurun dan kawasan yang tiada tanaman. Dalam kata lain, hasil kambing ini adalah ketandusan (rujuk Imamat 16:21-23 Soncino dan nota-nota).

 

Bukti sejarah bertentangan dengan tafsiran bahawa kambing Azazel itu mewakili Mesias. Namun begitu, pandangan ini telah muncul atas asas-asas tertentu yang akan kita bincangkan di sini berkenaan subjek ini. Terdapat juga satuu penerangan ketiga yang juga akan kita bincangkan.

 

Kependuaan simbolisme itu

Bullinger, contohnya, mempercayai bahawa kedua kambing itu merujuk kepada Kristus. Namun, kependuaan itu membabitkan dua undian – satu untuk Yahovah dan yang satu lagi untuk al' Azazel. Untuk menyesuaikan identifikasi singular itu, identiti nama kedua itu telah diselindungi dan diberikan makna pelepasan atau maksud seumpamanya, yang mustahil dari etimologinya.

 

Adalah bermanfaat sekarang ini untuk meninjau teks itu ayat demi ayat untuk menangani setiap konsep.

 

Imamat 16:1 1 Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa.

 

Ini adalah Yahovah yang sedang berbicara kepada Musa. Sebutan berfirmanlah Tuhan [Yahovah] digunakan di dalam Imamat sebanyak tiga puluh lima kali dan di dalam sepuluh cara yang berbeza.

 

Dia berbicara:

 

1. kepada Musa seorang (Imamat  5:14; 6:1,19; 8:1; 14:1; 22:26 dua kali);

 

2. kepada Musa untuk berbicara pada Harun seorang (Imamat 16:1);

 

3. kepada Musa untuk berbicara pada Harun dan anak-anaknya (Imamat 6:8,24; 22:1);

 

4. kepada Musa untuk berbicara pada para imam, anak-anak Harun (Imamat 21:1);

 

5. kepada Musa untuk berbicara pada Harun dan anak-anaknya serta seluruh bani Israel (Imamat 17:1; 21:16 rujuk 21:24; 22:17);

 

6. kepada Musa untuk berbicara pada bani Israel (Imamat 1:1; 4:1; 7:22,28; 12:1; 18:1; 20:1; 23:1,9,23; 24:1,13; 25:1; 27:1);

 

7. kepada Musa untuk berbicara pada seluruh jemaat bani Israel (Imamat 19:1);

 

8. kepada Musa dan Harun bersama (Imamat 13:1; 14:33);

 

9. kepada Musa dan Harun untuk berbicara kepada bani Israel (Imamat 11:1; 15:1);

 

10. kepada Harun seorang (Imamat 10:8).

 

Setiap perbezaan ini difahami dari konteksnya. Bullinger mencatatkan perbezaan-perbezaan yang sama ini di dalam notanya kepada Imamat 5:14.

 

Di sini di dalam Imamat 16, Musa diberikan satu perintah untuk diberikan kepada Harun supaya dia tidak memasuki Tempat Kudus itu selain waktu yang diperintahkan, iaitu pada hari Pendamaian agar dia tidak mati, kerana Yahovah akan muncul dalam awan di atas tutup pendamaian itu atau penutup Tabut Perjanjian tersebut (lihat karya Tabut Perjanjian [196]).

 

Dalam ayat 1 kita lihat bahawa anak-anak Harun telah mati kerana membuat persembahan di hadapan Yahovah. Kata Ibraninya adalah membawa dekat (karab). Kata-kata api aneh telah ditambahkan kepada teks-teks kuno itu (Onk. Jon., LXX, Syriac, dan Vulgate seperti yang dicatatkan juga oleh Bullinger; nota kepada 16:1).

 

Imamat 16:2 2 Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.

 

Di sini teks itu bermaksud bukan pada sembarang waktu. Tempat Kudus di sini adalah Tempat Maha Kudus (Maha Suci). Bab ini tidak menggunakan istilah Tempat Maha Kudus tetapi hanya istilah Tempat Kudus (ayat-ayat 3,16 dua kali,20,23,27 rujuk Keluaran 3:5, nota Bullinger).

Dengan itu, terdapat sesuatu yang ditunjukkan di sini di dalam simbolisme ini yang merupakan sesuatu yang transisional. Istilah Aku menampakkan diri adalah Aku lazim menampakkan diri (rujuk Keluaran 25:22).

 

Imamat 16:3 3 Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.

 

Kata beginilah sebenarnya adalah bersama inilah. Harun telah diperintahkan untuk membawa darah lembu jantan itu untuk korban penghapus dosa dan domba jantan untuk korban bakaran. Ini merupakan tindakan pentahiran Tempat Suci oleh imam besar. Ini dilakukan dengan cara tertentu dan pakaiannya juga adalah yang khusus.

 

Imamat 16:4 4 Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.

 

Kemeja lenan imam besar yang biasa di sini melambangkan kedatangan pertama sebagai Mesias bagi Harun, atau sebagai Mesias imam. Dia belum lagi Mesias raja. Mesias raja diwakili oleh jubah diraja negeri dan ia mewakili kedatangan kedua, bukan yang pertama. Peranan berdua  Mesias yang seorang ini sebagai raja dan imam besar adapun difahami oleh Judaisme sejurus sebelum zaman Kristus.

 

Kini difahami daripada DSS pada Perintah Damascus (VII) dan serpihan-serpihan dari gua IV bahawa kedua bentuk Mesias tersebut dipercayai adalah satu Mesias (lihat G Vermes The Dead Sea Scrolls in English, 2nd ed., Pelican, 1985, halaman 49).

 

Imamat 16:5 5 Dari umat Israel ia harus mengambil dua ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.

 

Dua ekor kambing jantan ini adalah kambing jantan yang berbulu tebal dan kasar.

 

Imamat 16:6 6 Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya.

 

Di sini kita lihat bahawa lembu jantan itu bertujuan untuk menebus dosa keimamatan. Ini merupakan fasa pertama. Mesias harus melayakkan dirinya sebagai imam besar sebelum dia dapat menjadi pengantara.

 

Korban lembu jantan serta domba jantan yang ditetapkan di sini juga digunakan untuk menentukan nasib seorang nabi dalam Israel seperti yang kita lihat sekarang ini dari DSS (Wise, Abegg and Cook, ibid., halaman 336-337). Josephus di dalam Against Apion mengatakan (1.8; rujuk Wise, Abegg and Cook, ibid., halaman 336, yang disalahpetik sebagai 1.41).

 

Sejak dari zaman Artahsasta sehingga zaman kita hari ini, suatu sejarah penuh telah direkodkan, namun ia tidak dianggap sama taraf kepercayaannya dengan rekod-rekod lebih awal disebabkan ketidakpastiannya tentang urutan tepat para nabi.

 

Dengan itu, para nabi berterusan namun terdapat pertikaian ke atas kesejatian mereka dan, oleh itu, kanun itu telah dimeteraikan dari Ezra dalam zaman pemerintahan Artahsasta II dan, malah pada kematian Ezra dalam tahun sama seperti Alexander the Great (lihat Seder Olam Rabba 30 dan karya-karya Alkitab [164] dan Petunjuk-petunjuk Tuhan [184]).

 

Imamat 16:7-8 7 Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan, 8 dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi [yang dipersalahkan-KJV].

 

Istilah scapegoat atau yang dipersalahkan diterjemah dari perkataan yang berdasarkan pada bahasa Ibrani yang dianggap beberapa orang sebagai bermakna penyingkiran sepenuhnya. Sebagai contoh, Green (Interlinear Bible, halaman 102) mencatatkan perkataan itu sebagai diterbitkan dari SHD 5799. Perkataan ini dikenalpasti bermaksud sebagai yang dipersalahkan dan dua kali sebagai untuk penyingkiran sepenuhnya. (rujuk halaman 102). Namun, perkataan tunggal yang terbabit adalah al' Azazel (lzaz[l). Jelas sekali perkataan ini dipercayai mempunyai dua maksud tertentu oleh LXX, oleh KJV dan oleh Green untuk membolehkan tafsiran ini. DSS dan teks-teks abad pertama SM menganggap maksud Azazel sebagai pemimpin Bani syurgawi yang jatuh itu.

 

Soncino Chumash menuliskan teks itu sebagai:

 

Dan Harun harus membuang undi atas kedua kambing itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel.

 

RSV menuliskan teks tersebut sebagai:

 

Harun harus membuang undi atas kedua kambing itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Aza'zel.

 

Begitu jugalah ianya dituliskan di dalam Chumash, edisi Stone.

 

Harun harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi “HASHEM” dan sebuah bagi “Azazel”.

 

 

Imamat 16:9-10 9 Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang kena undi bagi TUHAN itu dan mengolahnya sebagai korban penghapus dosa. 10 Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan TUHAN untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun.

 

Kata kena [undi] di sini di dalam Ibrani adalah [undinya] keluar. Dalam kata lain, ia keluar dari kantung yang mengandungi Urim dan Thummim iaitu cara untuk mengambil undi Yahovah atau membuat pengadilan (rujuk Keluaran 28:30).

 

Teks ini agak menyulitkan. Mereka yang mendakwa adanya penyingkiran sepenuhnya dengan Azazel tidak mempunyai sebarang struktur ayat untuk mereka gunakan sebagai penerangan. Stone menuliskan teks ini sebagai:

 

9 Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang telah diundi untuk HASHEM, dan membuatnya sebagai korban penghapus dosa. 10 Dan kambing jantan yang telah diundi untuk Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan HASHEM untuk memberikan pendamaian melaluinya, untuk melepaskannya kepada Azazel di padang gurun.

 

Tiada syak lagi bahawa perkataan tersebut dianggap para sarjana rabbinikal yang dihormati sebagai bermaksud Azazel. Dalam setiap kes itu perkataan yang digunakan adalah al’Azazel (lzaz[l).

 

Stone mengatakan bahawa nama ini bermakna kuat (z[) dan perkasa (la). Pandangan ini dipegang oleh pihak berkuasa rabbinikal di dalam komentar Soncino juga (rujuk nota kepada halaman 706). Dengan itu, Oxford Annotated RSV, Soncino serta kata-kata akar di dalam Strong semuanya saling mempersetujui. Pandangan bertentangan yang menyamakannya dengan SHD 5799 menuntut dua makna tersendiri dan bertentangan bagi perkataan yang sama yang Strong tidak betul-betul bincangkan. Terdapat masalah pada peruntukan perkataan-perkataan terbabit. SHD 5799 iaitu 'aza 'zel disenaraikan sebagai kombinasi dua perkataan iaitu SHD 5795 dan 235 dan, dengan itu bermakna kambing pemergian. Ini menyatakan kombinasi-kombinasi tersebut sebagai bermaksud kambing dari SHD 5795 'ez atau aze yang bermakna kambing betina yang kuat dalam bentuk singularnya tetapi maskulin di dalam bentuk pluralnya juga bulu kambing. Perkataan ini datangnya dari SHD 5810 'azaz iaitu kata akar utama menjadi cekal, menjadi keras, atau lancang untuk menguatkan diri, atau menjadi kuat. Kebergantungan diri sendiri ini membawa bersamanya konsep tunduk kepada hukum-hukum diri sendiri. Perkataan ini dipercayai bergabung dengan SHD 235 'azal iaitu kata akar utama pergi jauh, dan dengan itu menjadi menghilangkan diri, jatuh, merantau, berjalan ke sana sini. Perkataan ini dituliskan di dalam Yehezkiel 27:19 oleh ramai orang sebagai dari Uzal dan yang lain sebagai benang. Ianya bermakna lenyap atau habis. Green menuliskannya sebagai merantau. KJV menulisnya berjalan ke sana sini. Soncino menulisnya sebagai benang pada dasar bahawa me'uzzal di dalam teks itu dituliskan dengan mengenalpasti kata akar azal (dengan Aleph) dengan kata Aramaik azal (dengan ain), iaitu sebagai memintal [benang] Beberapa manuskrip Ibrani serta LXX mengertinya sebagai me'uzzal, 'dari Uzzal.' Nama in ada di dalam Kejadian 10:27 dan merupakan gelaran lama bagi Sanaa, iaitu ibu negeri Yemen di Arabia selatan. Dengan itu terjemahannya akan berbunyi Vedan dan Javan mengeksport barang-barangmu dari Uzal.

 

Penggunaan kata akar azal masih kurang jelas dan gabungan perkataan 'azazel boleh bermakna el yang menguatkan diri sendiri dan juga kambing dari kejatuhan atau kambing yang berjalan ke sana sini di padang gurun. Al' Azazel meletakkan suatu imbuhan khusus kepada perkataan itu. Ia kelihatan seperti dua makhluk tentu yang terbabit dan mereka melibatkan kedua-dua kambing itu – satu untuk Yahovah dan satu lagi untuk satu tujuan atau tempat lain yang dinamakan al' Azazel. Ini juga dapat menjelaskan dengan lebih lanjut lagi penggunaan istilah berbeza kambing dan domba di dalam perumpamaan pemisahan bangsa-bangsa (Matius 25:31-34) sedangkan kedua-dua binatang tersebut adalah binatang halal.

 

Apakah konsep yang sedang dilihat di sini? Nampaknya perkataan ini juga termasuk kata ringkas tsav (SHD 6673) yang bermakna injunksi, hukum atau perintah. Kata tsawlatsaw ini adalah perintah di atas perintah dari mana hukum itu dibuat (lihat juga karya Pengikut-pengikut Nikolaus) .

 

Di sini kita lihat bahawa perkataan itu nampaknya membabitkan perintah-perintah Tuhan. Maka, perintah-perintah hukum itu ditempatkan pada kambing tersebut. Jadi, apakah maksud 'Azazel sebenarnya? Kita tahu bahawa cenderung untuk mengelirukan atau menggabungkan nama-nama Asael (las[) dan Azazel (lzaz[) di dalam teks-teks purba dan Knibb menyebut tentang fakta ini di dalam terjemahannya bagi Ethiopic Book of Enoch (Vol. 2, Oxford, halaman 73).

 

Asael bermakna Tuhan telah mencipta. Azazel, maknanya adalah sesuatu yang lain lagi. Knibb berpendapat bahawa rujukan di dalam buku Ethiopic Enoch itu pada bab 8:1 adalah suatu korupsi kepada nama Asael atau Tuhan telah mencipta di dalam teks-teks Ethiopic dan Yunani. Dengan itu 'Azael menjadi 'Azazel di sini menurut Knibb. Perubahan-perubahan ini mungkin sekali bukan korupsi tetapi petunjuk tentang perubahan-perubahan status. Perubahan status mengakibatkan perubahan nama dan sebaliknya. Kristus telah diberikan suatu nama yang baru di dalam Wahyu kerana dia telah melalui suatu perubahan di dalam statusnya. Seperti itu juga, kita juga diberikan nama yang baru yang memperlihatkan status kita yang baru. Kitab Henokh Ethiopic itu nampaknya merujuk kepada teks di dalam Imamat 16:21 dan seterusnya, dan memasukkan juga satu konsep yang ditemui di dalam Targum Pseudo Jonathan ke atas teks in sebagai merujuk kepada tempat iaitu Dudael. Teks ini tertulis pada bab 10:

 

4 Dan lagi Tuhan mengatakan kepada Raphael: 'Ikatlah Azazel pada tangan dan kakinya, dan buanglah dia ke dalam kegelapan. Dan belah padang gurun itu yang ada di Dudael dan buanglah dia ke situ. 5 Dan (2v,b20) dia pada batu-batu yang tajam dan bergerigi, dan tutuplah dia dengan kegelapan; dan biarlah dia di situ untuk selamanya, dan tutuplah mukanya suapya dia tidak melihat terang. 6 Dan bahawa pada hari besar pengadilan itu dia akan dapat dilemparkan ke dalam api. 7 Dan memulihkan bumi yang telah dirosakkan oleh para malaikat, (2v, b25) dan mengisytiharkan pemulihan dunia ini, kerana aku akan memulihkan bumi ini supaya tidak semua anak-anak manusia akan dibinasakan melalui rahsia segalanya yang para Penjaga telah beritahu dan ajar kepada anak-anak mereka (Knibb percaya bahawa maksud beritahu atau nyatakan adalah perlu di sini).

 

Perkara penting untuk diperhatikan adalah bahawa kambing ini tidak digunakan bagi pendamaian tetapi sebaliknya pendamaian dibuat untuknya. Kata Ibraninya mengatakan untuknya dan bukannya dengannya. Maka, kambing itu kemudiannya dilepaskan.

 

Konsep tentang Dudael di sini dipercayai oleh Dillman (Translation 100) sebagai telah dicipta dan memperolehinya dari nama kawah Tuhan. Charles (Translation 22 f) mengaitkan Dudael dari sebutannya di dalam Targum Pseudo Jonathan sebagai tempat di mana kambing yang dikhususkan untuk Azazel itu dibawa. Milik, pada satu ketika menerima penerangan ini dan memperolehi nama itu dari gunung-gunung Tuhan yang bergerigi. Mainan kata lemparkan kepadanya batu-batu yang tajam dan bergerigi dipercayai Knibb menjadikan hal ini sesuatu yang munasabah (ibid., halaman 87).

 

Oleh itu, konsep-konsep di dalam Kitab Henokh serta Targum itu diterbitkan dari konsep-konsep yang ditemui di dalam Torah di dalam Imamat 16 ini. Pandangan ini disahkan oleh DSS. Namun, kambing itu tidak dibunuh tetapi sebaliknya dibiarkan merantau.

 

Kita lihat bahawa pihak penguasa rabbinikal berikutnya tidak mempunyai kemudahan penuh teks-teks yang boleh kita dapati sekarang, namun mereka mempunyai idea tentang hal itu seperti mana ia terkandung di dalam Torah. Lebih penting lagi, nama Azazel khususnya dilihat di dalam Imamat 16. Malah ianya dilihat dan difahami berada di situ dari sistem Yahudi purba.

 

Ini membawa kita kepada pemeriksaan lanjut ke atas perkembangan nama-nama dari bani syurgawi itu. Bagaimanakah Asael atau Semyaza telah mendapat nama Azazel? Bilakah hal ini terjadi dan apakah maksudnya?

 

Nyata sekali bahawa nama Azazel telah ditulis di dalam bentuk-bentuk awal Torah. LXX menterjemahkan teks itu ke dalam Yunani sebagai merujuk kepada [kambing] yang dipersalahkan itu dan bahasa Yunaninya dipercayai bermakna menghantarnya pergi untuk disingkirkan (lihat nota kepada terjemahan Brenton). Namun begitu, dua konsep berbeza itu disampaikan di dalam kata-kata yang diterjemahkan sebagai yang dipersalahkan di dalam LXX. Konsep yang sama diteruskan ke dalam terjemahan KJV. Green menyatakan hal yang sama juga dari MT tetapi memperuntukkan dua terjemahan yang berbeza kepada perkataan yang sama, seperti juga dengan KJV. Strong membuat tafsiran tersebut berdasarkan pada makna di dalam SHD 5799 sebagai dari SHD 5795 dan SHD 235, dan bukannya dari SHD 5810 dan 'el yang lebih mudah. Kombinasi kata-kata yang ada tidak mungkin membabitkan penggunaan ringkas kata el (SHD 410). Perkataan tersebut paling mungkin sekali adalah azel (lza) (menghilang atau pergi, atau juga Uzal atau benang; rujuk SHD 235, SHD 236). Dengan itu, nampaknya kita melihat pada kes kambing yang menghilang.

 

Pelbagai maksud: pelbagai jawapan

Ada satu lagi jawapan yang mungkin menggabungkan maksud-maksud itu. Kambing yang menguatkan diri sendiri juga adalah el yang bergantung pada diri sendiri. Masalahnya di sini adalah bahawa kambing-kambing itu adalah jantan dan bukannya betina. Oleh itu, perkataan yang dipilih tidak sesuai hanya untuk seekor kambing tunggal tanpa apa-apa makna lain. Kambing itu mungkin betina dalam bentuk singularnya sebagai jemaat dan jantan di dalam bentuk pluralnya sebagai anak-anak Tuhan. Kambing itu terserah kepada padang gurun empat puluh Jubli setelah korban Mesias, iaitu kambing untuk Yahovah itu. Kedua-dua Mesias dan jemaat telah ditakdirkan sebelum mulanya dunia. Begitu juga, rencana tersebut meliputi seluruh warga syurgawi serta penebusan dan pendamaian mereka (rujuk karya Domba dan Anak Yang Hilang [199]). Naga itu telah mengejar perempuan itu ke dalam padang gurun (Wahyu 12:10-17).

 

Juga, musuh itu telah berdosa dari mula (1 Yohanes 3:8) namun dia adalah sempurna sejak dari masa dia diciptakan sehinggalah dosa ditemui di dalam dia (Yehezkiel 28:15). Oleh itu, permulaan di sini bukanlah permulaan penciptaan.

 

Terdapat juga pertimbangan yang lain. LXX telah ditulis di Alexandria di bawah naungan Ptolemy Philometor. Sistem Yunani-Roma tidak menyetujui konsep pemerintahan dari Yahovah di Yerusalem menurut hukum itu, serta pengikatan pemerintahan bangsa-bangsa. Atas sebab yang sama, kita lihat bahawa sistem Kristian trinitarian – sama ada dari Rom atau Canterbury – tidak mahu menerima bahawa pemerintahan Mesias bukanlah jemaat di bawah sistem hukum-peraturannya sekarang dan sebaliknya belum lagi berlaku dan di mana Azazel disingkirkan selama seribu tahun. Milenialisme (atau Chiliasme seperti mana ianya dipanggil di dalam jemaat awal) telah dihapuskan sebagai satu konsep kerana ia menghentam betul-betul pada pemerintahan Roma serta jemaat dari Roma. Atas sebab yang sama, para penguasa rabbinikal tidak mahu membawanya kepada fasa tafsiran seterusnya kerana kemudiannya mereka akan terpaksa setuju bahawa Mesias telah datang dalam dua fasa dan fasa kedua itu akan terjadi seperti yang dinyatakan Buku Wahyu yang telahpun mereka sangkal.

 

Oleh itu, hal itu tidak pernah diterangkan sepenuhnya. Ia belum lagi dinyatakan sepenuhnya sebagai suatu rahsia Tuhan. Apabila dinyatakan dengan Mesias, ia kemudiannya disembunyikan dengan sebaik yang mungkin oleh Judaisme. Jika kambing itu terbabit, ia juga melibatkan konsep berjalan ke sana sini dan, dengan itu, penyembelihan kambing itu adalah bertentangan langsung dengan konsep-konsep yang terbabit di sini. Pendamaian dibuat untuk kambing itu dan ia dilepaskan, tidak dikorbankan (lihat atas rujuk Bullinger, Companion Bible, nota kepada ayat 10).

 

Penyembunyian rabbinikal ke atas maksud di sebalik konsep pengorbanan kambing itu (sedangkan LXX langsung tidak menyebutnya begitu) mungkin juga menunjukkan adanya suatu kemistikan Yahudi yang kemudian, dan bukan hanya kerana semangat anti-Mesias.

 

Kini kita tahu tanpa sebarang keraguan bahawa konsep-konsep yang ditemui di dalam Wahyu 20:4 dan seterusnya, juga difahami dari DSS seperti mana kebangkitan dan pemulihan di dalam Milenium itu (rujuk 4Q521 serpihan 7 dan serpihan 5 kolum 2; Wise, Abegg and Cook, halaman 421). Konsep-konsep di dalam Wahyu 21:12-13 juga ditemui di dalam 4Q554 serpihan 1 kolum 1 baris 9  hingga kolum 3 baris 10, ibid., halaman 180-182).

 

Oleh itu, Perjanjian Lama dapat difahami dengan cara ini sebagai sesuatu yang perlu bagi rencana itu sungguhpun kitab-kitab injil (di sini Matius 22:30-32), 1 Korintus 15:12 dan seterusnya, serta Wahyu belum lagi diberikan.

 

Terdapat satu lagi konsep di dalam kambing yang diberikan kepada 'Azazel di padang gurun. Mesias telah dikorbankan dan digunakan di dalam pendamaian itu. Roh Kudus di dalam jemaat telah dibiarkan merantau di dalam padang gurun selama empat puluh Jubli atau dua ribu tahun dan dengan cara ini telah diberikan kepada Azazel bagi penyingkiran penuh dosa-dosa dunia ini. Dengan itu kita dapati adanya kependuaan maksud di dalam korban itu serta di dalam pembahagian dosa dan pembuangan ke padang gurun. Padang gurun merupakan simbol dosa dan kejahatan (rujuk Yesaya 13:21; 34:14; Matius 12:43; Lukas 8:27; 11:24; Wahyu 18:2). ’Azazel merupakan personifikasi semua yang besar dan dahsyat di situ (rujuk Ulangan 1:19; 8:15; Yeremia 2:6). Oleh itu, pendamaian itu ada tiga rangkap semuanya: kepada Azazel, untuk Azazel, sebagai Azazel. Anak Tuhan di sini adalah Azazel atau kambing yang telah jatuh itu.

 

Dengan cara ini juga, kita lihat bahawa sistem Pendamaian ini tiba pada waktu kemudiannya selepas korban Paskah Mesias. Pemasangan pakaian Mesias raja berikutnya selepas upacara pendamaian ini memperlihatkan kependuaan Mesias dan kedatangannya. Bullinger mengatakan tentang maksudnya di sini di dalam notanya kepada ayat 8 bahawa:

 

'Untuk' di sini kelihatan seperti satu personaliti yang menjawab kepada 'untuk Jehovah'. Jika yang dimaksudkan adalah dia yang Jahat itu maka ia adalah untuk tentangannya. Kerana di dalam ayat 10, pendamaian dibuat untuk kambing ini, dan ia dibebaskan. Di mana adanya pendamaian harus ada pengampunan. (Kita akan meneruskan pemeriksaan ini di dalam ayat 22).

 

Ini menggambarkan idea belas kasihan serta kebaikan Tuhan. Pendamaian itu, akhirnya, dilanjutkan kepada bani syurgawi yang telah jatuh sebagai suatu fungsi rahmat Tuhan serta kecukupan korban Kristus di dalam pelaksanaan kemahapengetahuan Tuhan itu (rujuk karya Penghakiman Terhadap Para Iblis [080]).

 

Imamat 16:11-12 11 Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya; ia harus menyembelih lembu jantan itu. 12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.

 

Api [perbaraan] ini diambil dari mezbah di mana korban-korban Pendamaian telah dibuat. Hanya api itu sahaja yang sesuai digunakan untuk menyalakan dupa pada mezbah emas di dalam Tempat Suci itu (rujuk Imamat 10:1,7 dan juga nota-nota Bullinger kepada 10:1,7). Api ini menandakan api Roh Kudus. Semua api yang lain adalah api yang asing. Ingat bagaimana anak-anak Harun telah dibunuh kerana persembahan ini. Kita juga melihat bahawa baptisan Yohanes Pembaptis bukanlah untuk keselamatan. Roh Kudus dianugerahkan Tuhan secara langsung selepas pembaptisan dan Dia telah memilih untuk menumpukannya kepada keimamatan baru semuanya. Yohanes merupakan anak kepada imam besar Abia dan seorang Lewi, namun pembaptisannya tidak membawa kepada keselamatan. Begitu juga, simbolisme ini menunjuk kepada peristiwa itu.

 

Imamat 16:13 13 Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.

 

Tiada seorangpun yang pernah melihat Tuhan (Yohanes 1:18; 1 Timotius 6:16; 1 Yohanes 5:20). Hanya imam besar saja yang mampu berada di dalam Tempat Suci itu dan hanya pada hari Pendamaian sekali dalam setahun. Ini menunjuk kepada Kristus selaku imam besar dan kepada kebangkitan orang mati. Mesias merupakan anak Tuhan yang memiliki kuasa dari kebangkitannya dari mati (Roma 1:4).

 

Imamat 16:14 14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.

 

Di sini kita dapati bahawa lembu jantan itu dikorbankan – mula-mula untuk mendamaikan keimamatan untuk menguduskan imam besar itu dan kemudiannya kambing itu dikorbankan untuk menguduskan seluruh jemaat. Oleh itu ia adalah mengikut urutan. Mesias juga telah menggenapi kesemua tuntutan-tuntutan ini. Urutan ini tergambar di dalam aktiviti-aktiviti sewaktu Paskah yang berlanjutan dari 14 Nisan hingga 15 Nisan dan kemudiannya melanjut kepada Unjukan Berkas pada pagi hari Minggu pada pukul 9 pagi. Ini kemudiannya diukur kepada jam 9 pagi pada hari Minggu Pentakosta tepat lima puluh hari kemudiannya dan jemaat itu kemudiannya dituaikan. Proses ini berterusan sehinggalah akhir zaman dan kebangkitan kedua. Bani syurgawi yang telah jatuh dan jemaat di dalam padang gurun itu adalah kumpulan untuk siapa kambing kedua itu membuat pendamaian. Dari situ kita mempunyai konsep-konsep sebelah kanan dan kiri Tuhan – pendamaian dosa. Darah kambing untuk Yahovah itu dibawa masuk ke dalam Tempat Kudus itu dengan cara yang sama seperti darah lembu jantan tersebut. Ini adalah untuk anak-anak Israel iaitu jemaat.

 

Imamat 16:15-16 15 Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu. 16 Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

 

Kita lihat dari ayat ini bahawa tiada seorangpun, iaitu tiada 'adam atau manusia, yang dibenarkan berada di dalam khemah pertemuan itu sehinggalah imam besar keluar dan telah membuat pendamaian untuk dirinya. Oleh itu, keimamatan tunduk sepenuhnya kepada aktiviti ini dan tiada keimamatan efektif sementara anti-taipnya berada di sebalik tirai itu (rujuk Ibrani 4:14; 6:20; 9:24).

 

Imamat 16:17-19 17 Seorangpun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel. 18 Kemudian haruslah ia pergi ke luar ke mezbah yang ada di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mezbah itu. Ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan dari darah domba jantan itu dan membubuhnya pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya. 19 Kemudian ia harus memercikkan sedikit dari darah itu ke mezbah itu dengan jarinya tujuh kali dan mentahirkan serta menguduskannya dari segala kenajisan orang Israel.

 

Konsep kudus maksudnya diasingkan atau dikhususkan. Hanya Tuhan seorang saja yang suci. Penggunaan istilah ini merujuk kepada yang dikhususkan untuk pelayananNya. Di dalam ayat berikutnya, mengadakan pendamaian bermaksud membuat pendamaian.

 

Imamat 16:20-21 20 Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu, 21 dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu.

 

Peletakan kedua tangan itu adalah untuk keupacaraan dan hanya digunakan di sini. Ia melambangkan kesempurnaan dengan mana Mesias melaksanakan tugasnya sebagai imam besar dan keseluruhan peletakan jemaat dan bani syurgawi ke dalam tangannya.

 

Dengan cara ini, kedua kambing itu dapat mewakili keseluruhan Kristus dan juga keseluruhan pendamaian umat manusia dan umat syurgawi. Dengan cara ini juga, pengadilan bani syurgawi yang telah jatuh itu disempurnakan kerana pendamaian itu dibuat untuk mereka, namun mereka diserahkan jemaat serta struktur itu untuk diuruskan supaya melalui pengurusan mereka itu, mereka dapat diukur dan kita juga dapat diuji. Dengan itu Kristus dapat hidup sebagai dan bersama dengan kedua jenis kambing sungguhpun kambing kedua itu diserahkan kepada 'Azazel dan pendamaian juga dibuat untuk dia. Maka kontradiksi itu diselesaikan. Sebagai salah satu kambing itu, Kristus telah dikorbankan secara jasmani tetapi dihidupkan secara rohani. Ini adalah melalui kebangkitannya di mana dia menjadi anak Tuhan yang berkuasa (Roma 1:4; 1Korintus 15:45; 1Petrus 3:17). Ini adalah kambing pertama. Dia dijadikan dosa untuk kita agar kita menjadi benar di dalam dia (2Korintus 5:21). Dengan cara ini, kita didamaikan kepada Tuhan dan diutus keluar seperti domba di antara serigala. Begitu jugalah, seluruh umat syurgawi didamaikan kepada Tuhan dan dengan itu 'Azazel juga didamaikan, sama seperti kita, sungguhpun ini belum lagi berlalu.

 

Azazel akan diikat selama 1,000 tahun sewaktu sistem milenium itu dan didamaikan selepasnya.

 

Imamat 16:22 22 Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.

 

Istilah mengangkut menjadi ditanggung (rujuk Yesaya 53:4). Tanah yang tandus di dalam Ibrani adalah tanah yang dilenyapkan. Padang gurun dosa adalah tanah yang dilenyapkan atau dipisahkan dari Tuhan. Pendamaian telah berlaku di dalam kambing pertama. Di sini, terdapat masalah-masalah bercampur. Makhluk itu bebas namun merantau di padang gurun yang berada di bawah nama 'Azazel yang sendirinya telah menerima pendamaian yang dilakukan untuknya. Sebagai jemaat, kita merantau di padang gurun ini selama empat puluh Jubli seperti mana Israel telah merantau di padang gurun dosa selama empat puluh tahun sebelum mereka mewarisi tanah perjanjian itu. Apabila mereka masuk dan tiba masanya untuk bangsa-bangsa ditundukkan, mereka telah didamaikan dari Paskah di Gilgal. Mesias menyertai mereka sebagai panglima bala tentera Tuhan dan di dalam tujuh hari mereka telah memusnahkan Yerikho (lihat karya Kejatuhan Kota Yerikho [142]).

 

Imamat 16:23-28 23 Sesudah itu Harun harus masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan menanggalkan pakaian lenan, yang dikenakannya ketika ia masuk ke dalam tempat kudus dan harus meninggalkannya di sana. 24 Ia harus membasuh tubuhnya dengan air di suatu tempat yang kudus dan mengenakan pakaiannya sendiri, lalu ia harus keluar dan mempersembahkan korban bakarannya sendiri dan korban bakaran bangsa itu; dengan demikian ia mengadakan pendamaian baginya sendiri dan bagi bangsa itu. 25 Kemudian ia harus membakar lemak korban penghapus  dosa di atas mezbah. 26 Maka orang yang melepaskan kambing jantan bagi Azazel itu harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan. 27 Lembu jantan dan kambing jantan korban penghapus dosa, yang darahnya telah dibawa masuk untuk mengadakan pendamaian di dalam tempat kudus, harus dibawa keluar dari perkemahan, dan kulitnya, dagingnya dan kotorannya harus dibakar habis. 28 Siapa yang membakar semuanya itu, harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan.

 

Di sini kita lihat bahawa tubuh serta pakaian (tidak termasuk pakaian imam besar yang tinggal terus di dalam Bait itu) dan segala pakaian yang digunakan di dalam korban-korban ini telah dibakar habis dengan api dan mereka yang ditugaskan melakukan tanggungjawab ini diperlukan untuk mandi. Dengan itu, kita lihat bahawa darah korban Mesias mendamaikan untuk kita dan bahawa melalui semua ini kita dapat menyingkirkan tubuh daging kita seluruhnya dan, melalui baptisan, melihat kepada kebangkitan di dalam roh. Semua makhluk dianugerahkan roh itu serta peluang untuk bertaubat, termasuk juga 'Azazel. Urutan ini adalah mengikut satu aturan dan di dalam padang gurun yang masih terpisah dari Tuhan. Kenajisan individu tidak dilanjutkan kepada imam besar yang telahpun dikuduskan apabila dia mengaku dosa-dosa itu ke atas kambing kedua. Dari Imamat 10:17, kita lihat bahawa TUHAN memberikannya kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka. Maka itu, perlantikan tanggungjawab itu nampaknya membabitkan tuntutan pentahiran dan ini hanya dapat dilakukan dengan baptisan di dalam air. Imam besar sekalipun haruslah menanggalkan pakaiannya dan mandi di dalam Tempat Kudus itu sebelum dia kembali.

 

Padang gurun itu mempunyai simbolisme berdua. Pertama, ia terpisah dari Tuhan kerana ia di bawah penguasaan musuh itu, tetapi ia juga melambangkan tindakan menyingkirkan dosa. Padang gurun kelupaan adalah tindakan tidak memperingati semula dosa-dosa kita (Yesaya 43:25; Yeremia 31:34). Di dalam tindakan ini dia menghapuskan kuasa musuh itu seperti yang kita lihat Ibrani 2:14. Lukas 13:1-9 menunjukkan tuntutan bagi pertaubatan di dalam semuanya. Ini melibatkan pengakuan dosa. Dalam segi ini, kita dibebaskan dari tuduhan musuh itu kerana Tuhan-lah yang membenarkan kita (Roma 8:33-34). Dengan itu kita diletakkan semula bebas daripada tuduhan itu yang diletakkan ke atas kita sebelum pendamaian Kristus melepaskan kita dari pertaubatan kita. Kini kita ditempatkan di dalam struktur musuh itu dan kita dapat katakan (seperti yang dicatatkan oleh Bullinger (nota kepada ayat 22)) siapa yang berani membunuh kita kerana di dalam ini kita dibenarkan oleh Tuhan.

 

Tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan. Oleh itu kematian telah mengambil tempatnya untuk penebusan pelanggaran tersebut. Konsep-konsep ini terdapat di dalam Ibrani 9:15 dan seterusnya, 22, 26.

 

Bullinger mengambil analogi dua ekor burung di dalam Imamat 14:51-53 sebagai satu contoh lagi bagi proses ini seperti mana ianya diaplikasikan kepada seluruh bangsa. Dalam kes burung-burung itu, rumah itu sembuh daripada wabak tersebut. Darah burung pertama ditumpahkan dan burung yang masih hidup dicelupkan di dalam air mengalir serta darah burung pertama itu. Kemudian rumah itu dipercikkan sebanyak tujuh kali dan rumah itu dibersihkan dengan cara ini dan dengan kayu aras, hisop, dan kain kirmizi. Tujuh kali itu menunjukkan pengudusan tujuh jemaat itu. Burung hidup itu kemudiannya dilepaskan di padang terbuka. Barulah rumah itu tahir. Begitu juga, bangsa itu ditahirkan dengan kambing-kambing itu. Seluruh rumah ditahirkan di mana di dalam kes ini segala makhluk, manusia mahupun syurgawi, akan masuk ke dalam bangsa yang satu itu dan akan memerintah sebagai Tuhan, iaitu maksud tersirat di dalam nama Israel.

 

Hanya setelah setiap pemerintahan dan kuasa dan kewibawaan ditundukkan barulah Mesias akan menyerahkan kembali kerajaan itu kepada Tuhan yang satu-satunya lebih tinggi dari kekuasaan yang diberikanNya kepada Mesias (1 Korintus 15:22-28).

 

Apabila ini terjadi, Mesias dan umat syurgawi akan didamaikan.

 

'Azazel (atau Iblis) tidak akan wujud lagi. Di tempatnya adalah satu makhluk baru dengan nama yang baru, yang didamaikan kepada Tuhan. Tiada lagi kematian, nubuatan palsu atau dusta, atau binatang dan sistemnya itu. Sebagai konsep-konsep, mereka semuanya mati – dibakar di dalam lautan api itu (lihat Wahyu 19:20; 20:14).

 

Imamat 16:29-34 29 Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu. 30 Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. 31 Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. 32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus. 33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu. 34 Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang Israel karena segala dosa mereka." Maka Harun melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

 

Hanya melalui proses ini barulah kita dapat memasuki badan Israel. Itulah sebabnya kenapa seseorang yang tidak memelihara Hari Pendamaian serta simbolisme korban Kristus dan pendamaian melalui baptisan di dalam Roh Kudus akan dilenyapkan atau dipisahkan dari Tuhan. Melalui pendamaian ini serta pembaptisan simbolik itu, kita diberikan pakaian-pakaian kita.

 

Korban Mesias mendamaikan semua makhluk kepada Tuhan. Mesias membuat pendamaian bagi setiap makhluk termasuklah 'Azazel atau Iblis, dan itulah sebabnya kenapa di dalam dua kambing itu kita dapat melihat aktiviti-aktiviti Mesias, namun masih melihat rencana Tuhan yang berurutan yang meliputi kesemua anak-anakNya. RencanaNya lengkap dan sempurna melalui kemahapengetahuanNya dan kemahakuasaanNya. Belas kasihan dan kebaikanNya sempurna dan kekal selamanya.